Zohran Mamdani Bongkar Kebohongan Netanyahu Sebut Tidak Ada Kelaparan di Gaza
By Shandi March
30 Jul 2025
.png)
Calon Wali Kota New York, Zohran Mamdani, mengkritik Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, atas pernyataan kontroversialnya yang membantah adanya krisis kelaparan di Jalur Gaza. (X@ZohranKMamdani)
LBJ — Calon Wali Kota New York, Zohran Mamdani, secara terbuka mengkritik Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, atas pernyataan kontroversialnya yang membantah adanya krisis kelaparan di Jalur Gaza.
Melalui unggahan video di platform X pada Selasa (29/7), Zohran menanggapi klaim Netanyahu dengan nada tajam dan empati tinggi terhadap penderitaan rakyat Palestina. "Massa yang putus asa mengerumuni beberapa truk bantuan seolah-olah itu adalah kesempatan terakhir mereka untuk hidup," tulis Zohran.
Sebelumnya, Netanyahu menyatakan kepada bahwa tidak ada kelaparan massal di Jalur Gaza imbas agresi pasukan Zionis,
"Tak ada kebijakan kelaparan di Gaza, dan tak ada kelaparan di Gaza," kata Netanyahu, dikutip PBS News.
Baca juga : Netanyahu Makin Gila, Ungkap Rencana Siap Caplok Gaza
Ia bahkan menegaskan bahwa bantuan kemanusiaan tetap diizinkan masuk selama agresi militer berlangsung, meski laporan di lapangan menunjukkan sebaliknya.
"Kami memungkinkan bantuan kemanusiaan masuk ke Gaza selama perang berlangsung. Jika tidak, tidak akan ada warga Gaza," kata Netanyahu.
Sejak agresi Israel berlanjut hampir dua tahun terakhir, lebih dari 58.000 warga Palestina dilaporkan tewas, termasuk ribuan anak-anak. Ratusan ribu rumah hancur, dan bantuan kemanusiaan dibatasi secara ketat.
Warga hanya bisa mengandalkan 40 truk bantuan per hari untuk dua juta populasi—angka yang jauh dari mencukupi kebutuhan pokok harian.
Organisasi internasional, termasuk WHO, mengonfirmasi bahwa kelaparan bukan sekadar potensi ancaman, tetapi sudah menjadi kenyataan.
Baca juga : Israel Tembaki Warga Palestina di Gaza Saat Ambil Bantuan, 73 Orang Tewas
"Saya tidak tahu apa yang akan Anda sebut selain kelaparan massal, dan itu buatan manusia," ujar Sekretaris Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Sementara itu, lebih dari 100 kelompok bantuan dan organisasi hak asasi manusia menyerukan gencatan senjata segera dan pembukaan akses logistik tanpa hambatan ke Gaza. Mereka menuding Israel telah menggunakan kelaparan sebagai senjata perang.
Prancis sebelumnya memperingatkan risiko malnutrisi ekstrem di Gaza sebagai konsekuensi langsung dari blokade Israel. Di sisi lain, tekanan terhadap Israel terus meningkat seiring laporan kematian 23 warga akibat malnutrisi pekan lalu.
Ketakutan Israel terhadap penyalahgunaan bantuan oleh Hamas tak lantas membenarkan pembatasan masuknya makanan, air, dan obat-obatan, apalagi susu formula untuk bayi yang sangat dibutuhkan.
Zohran menyindir bahwa pernyataan Netanyahu hanyalah bualan untuk menutupi kejahatan kemanusiaan yang sedang berlangsung. Ia menilai dunia tak boleh bungkam, apalagi menutup mata atas penderitaan warga Gaza yang sudah kehilangan segalanya—tanah, rumah, keluarga, bahkan harapan hidup.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini