Netanyahu Makin Gila, Ungkap Rencana Siap Caplok Gaza
By Shandi March
30 Jul 2025
.png)
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan tengah bersiap mengumumkan pencaplokan Gaza. (X@ProfOnline_id)
LBJ — Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza belum juga usai. Namun, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu justru dilaporkan tengah bersiap mengumumkan pencaplokan wilayah tersebut. Langkah agresif ini rencananya akan disampaikan dalam pertemuan kabinet keamanan Israel dalam waktu dekat.
Rencana aneksasi itu pertama kali diungkap oleh media Israel Haaretz. Menurut laporan mereka, Netanyahu akan memberikan tenggat waktu kepada kelompok Hamas Palestina untuk menentukan sikap atas gencatan senjata. Jika Hamas tidak merespons, maka Israel akan langsung memulai proses pencaplokan secara bertahap.
Haaretz menulis berita bahwa Netanyahu bakal mengumumkan rencana pencaplokan Gaza dalam pertemuan kabinet keamanan yang akan datang.
Baca juga : AS dan Israel Mundur dari Negosiasi Gencatan Senjata Gaza
Langkah pertama Israel adalah mengambil alih buffer zone atau zona penyangga. Setelah itu, wilayah utara Gaza yang berbatasan langsung dengan Kota Sderot dan Ashkelon akan dicaplok, disusul seluruh wilayah kantong Palestina lainnya.
Sumber diplomatik menyebut bahwa rencana ini sudah dibocorkan ke pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan bahkan telah mendapat restu.
Motif Politik di Balik Ambisi Netanyahu
Rencana pencaplokan ini diyakini bukan hanya soal geopolitik, melainkan juga strategi penyelamatan politik Netanyahu di dalam negeri. Ia disebut ingin menjaga koalisi dengan Menteri Keuangan Bezalel Smotrich yang sebelumnya mengancam keluar dari kabinet jika Gaza tidak segera dianeksasi.
Sejumlah sumber politik menginformasikan bahwa Smotrich beberapa hari lalu mengatakan kepada Netanyahu bahwa ia akan tetap berada di pemerintahan jika Netanyahu mencaplok Gaza.
Baca juga : Israel Tembaki Warga Palestina di Gaza Saat Ambil Bantuan, 73 Orang Tewas
Smotrich dikenal vokal menyerukan relokasi besar-besaran warga Gaza dan mendukung penuh pendudukan total atas wilayah Palestina. Ia juga merupakan salah satu menteri yang paling keras menolak eksistensi Palestina sebagai negara.
Deklarasi aneksasi ini berisiko memperburuk posisi Israel di mata dunia. Masyarakat internasional sedang memantau ketat situasi di Gaza, terutama setelah laporan krisis kelaparan akut akibat blokade Israel yang berkepanjangan.
Jika langkah pencaplokan dilakukan, kecaman diplomatik dipastikan akan membanjiri Tel Aviv. Bahkan, beberapa negara sahabat Israel pun bisa jadi mempertimbangkan ulang dukungan politik mereka.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini