LBJ – Rekaman kamera pengawas (CCTV) di rooftop lantai 12 Gedung Kementerian Luar Negeri (Kemlu) membuka fakta baru soal detik-detik terakhir Arya Daru Pangayunan, diplomat muda yang ditemukan tewas keesokan harinya. Selama 1 jam 26 menit, Arya terlihat mondar-mandir di atap gedung yang tinggi itu, sendirian, dengan gerak-gerik tak biasa.

Pada 7 Juli 2025 malam, Arya terlihat membawa tas ransel dan naik ke rooftop. Namun, berdasarkan hasil digital forensik, ia tidak langsung turun. Kamera menangkap momen saat ia dua kali mencoba memanjat pagar pembatas.

Baca juga : Misteri Kematian Arya Pangayunan: Keluarga Tepis Isu Psikologis dan Bunuh Diri

Upaya pertama gagal karena pagar terlalu tinggi. Arya lalu mencoba lagi, bahkan sempat mengangkat tubuh hingga sepinggang pagar. Tapi, untuk alasan yang belum jelas, ia tiba-tiba menghentikan aksinya dan mundur. Ia meninggalkan tasnya di dekat pintu darurat dan turun tanpa membawa barang apa pun.

Setelah turun dari rooftop, Arya langsung menuju ke tempat kost-nya. Keesokan paginya, 8 Juli 2025, ia ditemukan tak bernyawa di dalam kamar dengan wajah dililit lakban.

Arya ditemukan di tempat kost-nya yang berjarak hanya beberapa kilometer dari gedung Kemlu, pada Selasa pagi. Lokasi itu kemudian menjadi titik awal penyelidikan yang melibatkan tim forensik, psikologis, dan digital investigasi.

Baca juga : Isi Email Arya Daru Pangayunan Terkuak, Ada Curhatan Ingin Bunuh Diri Sejak 2012

Arya adalah diplomat muda yang dikenal cerdas dan berdedikasi. Kematian tragisnya memicu spekulasi liar, terutama karena luka tak wajar dan posisi tubuh yang mencurigakan. Dugaan bunuh diri pun langsung mencuat, tapi keluarga menolak anggapan itu dan meminta penyelidikan menyeluruh.

Pihak kepolisian menduga Arya mengalami tekanan psikologis berat. Jejak digital menunjukkan adanya riwayat gangguan mental dan pemikiran untuk mengakhiri hidup.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini