CCTV Rekam Momen Terakshir Arya Daru di Rooftop Sebelum Tewas Terlilit Lakban
By Shandi March
26 Jul 2025
. (Foto Instagram@peduliwni).png)
Diplomat Kemlu RI Arya Daru Pangayunan ditemukan meninggal di kamar kosnya di kawasan Gondangdia Kecil, Jakarta Pusat, Selasa (8/7). (Foto: Instagram@peduliwni)
LBJ – Kematian diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39), yang ditemukan tewas dengan kepala terbungkus plastik dan terlilit lakban di kamar kosnya di Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025, terus menyisakan misteri. Rekaman CCTV mengungkap bahwa Arya sempat berada di rooftop lantai 12 Gedung Kemlu pada malam sebelum kematiannya, menambah teka-teki dalam penyelidikan yang dilakukan Polda Metro Jaya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengonfirmasi temuan penting dari rekaman CCTV.
"Inilah fakta yang ditemukan. Ini masih dikumpulkan terus," kata Ade Ary di Polda Metro Jaya, Kamis (24/7).
Baca juga : Kompolnas Telusuri Fakta Baru di TKP Kematian Diplomat Arya Daru
“Sampai dengan saat ini, tim penyeldik telah melalukan klarifikasi pengambilan keterangan dalam tahap penyelidikan, setidaknya ada 15 orang. Itu dari lingkungan kos-kosan, kemudian dari tempat kerja korban, dari keluarga korban, kemudian dari pihak-pihak yang terakhir berkomunikasi dengan korban,” tambah Ade.
Detik-detik Terakhir Arya di Rooftop
Rekaman CCTV menunjukkan Arya naik ke rooftop Gedung Kemlu pada Senin, 7 Juli 2025, pukul 21.43 WIB, membawa tas ransel dan kantong belanja. Ia menghabiskan waktu sekitar 1 jam 26 menit di sana, berdiri di dekat pembatas atap dan lingkaran helipad tanpa aktivitas mencolok.
Namun, saat turun pada pukul 23.09 WIB, tas dan kantong belanja yang ia bawa tidak lagi terlihat.
Polisi kini mendalami keberadaan tas tersebut dan aktivitas Arya selama berada di rooftop. CCTV lain menangkap Arya keluar dari kamar kosnya sekitar pukul 23.24 WIB untuk membuang kantong plastik hitam berisi sisa makanan dan nota belanja, sebelum kembali masuk.
Baca juga :Misteri Kematian Diplomat Arya Daru Pangayunan: Pernah Jadi Saksi Kasus TPPO di Jepang
Ini menjadi momen terakhir Arya terekam hidup sebelum ditemukan tewas keesokan paginya oleh penjaga kos sekitar pukul 08.30 WIB, dalam kondisi wajah tertutup plastik, terlilit lakban kuning, dan tubuh terbaring di atas tempat tidur dengan selimut.
Penyelidikan Intensif dan Keterlibatan Ahli
Polda Metro Jaya telah memeriksa 15 saksi, termasuk istri Arya, Meta Ayu, rekan kerja, penjaga kos, dan tetangga. Penyelidikan menggunakan pendekatan scientific crime investigation, melibatkan tim forensik dari RSCM untuk autopsi, pemeriksaan toksikologi, dan histopatologi guna mendeteksi zat kimia atau penyakit dalam tubuh korban. Tim Inafis Polri menganalisis sidik jari di TKP, sementara tim psikologi forensik menelusuri latar belakang psikologis Arya.
“Tim Apsifor ini mempunyai metode pemeriksaan sendiri untuk melakukan penggalian terhadap latar belakang korban,” jelas Ade Ary.
Penyidik juga menyita 25 rekaman CCTV, termasuk dari Gedung Kemlu dan lingkungan kos, serta memeriksa ponsel dan laptop Arya untuk melacak jejak digital. Komnas HAM dan Kompolnas turut mengawasi proses ini, dengan Kompolnas meninjau TKP pada 22 Juli 2025. Koordinasi dengan Kemenko Polhukam juga dilakukan untuk memastikan penyelidikan berjalan transparan.
Baca juga :Ini Deretan Fakta Diplomat Muda Kemenlu Ditemukan Tewas Terlakban di Menteng
Kontroversi dan Spekulasi
Kasus ini memicu spekulasi publik, terutama setelah akun Instagram yang mengatasnamakan National Security Agency mengklaim Arya tewas akibat pembunuhan terencana, bukan bunuh diri. Polisi menegaskan bahwa informasi tersebut belum terverifikasi dan masih menjadi bagian dari analisis.
Kamar kos yang terkunci dari dalam dengan dua sistem kunci (akses luar dan manual) serta temuan lakban kuning yang diduga dibeli Arya di Yogyakarta sebulan sebelumnya menambah kompleksitas penyelidikan.
Arya, yang bergabung dengan Kemlu sejak 2014, bertugas di Direktorat Perlindungan WNI dan pernah ditempatkan di KBRI Dili dan Buenos Aires. Aktivitas terakhirnya, seperti berbelanja pakaian di mal dan berkomunikasi dengan istrinya pada 7 Juli 2025, menunjukkan rutinitas normal sebelum kejadian tragis ini.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini