LBJ – Almarhum diplomat Arya Daru Pangayunan, diketahui pernah memberikan kesaksian dalam perkara tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang terjadi di Jepang.

Namun, Kementerian Luar Negeri RI meminta publik tidak mengaitkan kasus tersebut dengan kematian Arya.

Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha, membenarkan bahwa Arya memang sempat terlibat sebagai saksi dalam perkara TPPO saat bertugas di Jepang.

"Iya, Almarhum pernah menjadi saksi untuk kasus TPPO di Jepang. Kasusnya sudah lama dan sudah selesai," kata Judha Nugraha di Banguntapan, Bantul, Jogjakarta, Rabu (9/7).

Baca juga : Geger Pria Tewas dengan Wajah Dilakban di Kosan Menteng Jakarta Pusat

Meski begitu, Judha menegaskan bahwa tidak ada kaitan antara kasus tersebut dan kematian Arya.

"Tapi itu jangan dikait-kaitkan. Kita menunggu hasil penyelidikan polisi, kita jangan berspekulasi. Jadi kami tidak ingin berspekulasi, kita tunggu hasil penyelidikan polisi," ucapnya.

Arya dikenal sebagai diplomat yang fokus menangani masalah perlindungan WNI di luar negeri, terutama di kawasan non-ASEAN. Ia aktif dalam misi pemulangan anak-anak terlantar dan proses evakuasi WNI dari berbagai negara.

Kematian mendadak Arya kini tengah dalam proses penyelidikan lebih lanjut oleh pihak kepolisian. Lokasi kejadian telah dipasangi garis polisi, dan tim forensik tengah bekerja untuk mengungkap penyebab pasti kematian.

Baca juga : Ini Deretan Fakta Diplomat Muda Kemenlu Ditemukan Tewas Terlakban di Menteng

Sampai saat ini, motif kematian Arya belum diketahui secara pasti, dan pihak berwajib belum mengumumkan adanya tersangka. Namun publik menanti kejelasan agar kasus ini tidak menjadi misteri yang menguap begitu saja.

Arya ditemukan dalam kondisi mengenaskan di kamar kosnya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 8 Juli 2025. Wajahnya terbungkus lakban dan tubuhnya dibalut selimut.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini