Dubes Iran Klaim Dukungan Tiga Negara Nuklir Hadapi Israel
By Shandi March
18 Jun 2025
.jpeg)
Serangan roket Iran ke zionis Israel beberapa waktu lalu. (Tangkap layar X@ZAINABALI_72)
LBJ - Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menyebut bahwa tiga negara sahabat—yang menguasai teknologi nuklir—telah menyatakan dukungannya terhadap Iran dalam menghadapi Israel.
“Seluruh negara sahabat kami telah menyampaikan kesiapan untuk membantu Iran,” ujar Boroujerdi di kediamannya di Jakarta Pusat, Selasa (17/6).
Pernyataan tersebut muncul ketika Boroujerdi ditanya soal kemungkinan dukungan dari Rusia, China, dan Korea Utara—tiga negara yang dikenal memiliki kekuatan militer besar, termasuk senjata nuklir.
Meski begitu, Boroujerdi menekankan bahwa bantuan tersebut bukan dalam bentuk militer. Ia menyebut ketiga negara itu lebih berperan dalam memberikan dukungan politik.
Baca juga : Trump Sebut Iran Takkan Menang Lawan Israel, Desak Negosiasi Cepat
“Tapi bantuan mereka adalah bantuan politik, menyampaikan kutukan tegas, menyuarakan hukuman kepada rezim Zionis Israel,” tegasnya.
Iran, dalam beberapa tahun terakhir, memang membina hubungan erat dengan Rusia dan China. Bahkan, Iran dikabarkan turut menyuplai senjata kepada Rusia dalam perang melawan Ukraina. Sementara dengan China, kerja sama mereka berkembang pesat termasuk peran Beijing dalam menengahi rekonsiliasi Iran-Saudi.
Sementara itu, hubungan Iran dengan Korea Utara juga tak kalah menarik. Kedua negara disebut berbagi pengetahuan militer, terutama soal operasi khusus dan pengembangan fasilitas bawah tanah.
Ketiga negara tersebut—China, Rusia, dan Korea Utara—masing-masing punya sejarah panjang soal senjata nuklir. China dan Rusia masuk dalam jajaran resmi pemilik nuklir di bawah Traktat Non-Proliferasi (NPT). Sementara Korea Utara, meski berada di luar NPT, telah berkali-kali melakukan uji coba nuklir.
Baca juga :Ratusan Warga Kecam Genosida Israel di Palestina dalam Aksi March to Gaza
Di tengah dukungan tersebut, Boroujerdi menegaskan bahwa Iran masih mampu berdiri sendiri.
“Jika musuh kami adalah rezim Zionis Israel, kami bisa menanganinya. Kami belum memerlukan bantuan untuk itu,” ujarnya dengan nada yakin.
Ketegangan antara Iran dan Israel meningkat sejak 13 Juni, ketika Israel melancarkan serangan udara yang diklaim sebagai upaya untuk melumpuhkan program nuklir dan rudal balistik Iran. Iran membalas dengan meluncurkan ratusan rudal, yang kemudian direspons balik oleh Israel. Hingga kini, kedua negara belum menunjukkan tanda-tanda meredakan konflik.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini