×
image

Motif Oknum Guru Tendang Kepala Siswa di Demak: Berawal dari Siasat Bersiul Berujung Kekerasan

  • image
  • By Shandi March

  • 12 Jun 2025

Aksi seorang guru SMPN 1 Karangawen, Demak tendang kepala siswa. (X @dhemit_is_back)

Aksi seorang guru SMPN 1 Karangawen, Demak tendang kepala siswa. (X @dhemit_is_back)


LBJ – Jagat maya digegerkan oleh sebuah video yang merekam aksi kekerasan seorang oknum guru terhadap siswanya di SMPN 1 Karangawen, Demak. Guru berinisial Dumadi tersebut terekam menendang kepala seorang siswa saat proses ujian akhir semester berlangsung pada Selasa, 10 Juni 2025. Motif tindakan brutal itu kini terkuak: Dumadi menuding korban bersiul, meskipun siswa tersebut menyangkal.

Insiden memilukan ini terjadi di tengah suasana hening ruang ujian. Dumadi, yang saat itu bertugas mengawas ujian, mendengar suara siulan. Ia lantas berupaya mencari sumber suara dengan naik ke meja dan melihat keluar melalui ventilasi. Namun, usahanya nihil; ia tidak menemukan siapa pun di luar ruangan.

Tanpa bukti yang jelas, Dumadi kemudian menuding siswa berinisial GAM sebagai pelaku siulan tersebut. GAM, korban dalam insiden ini, membantah tudingan tersebut dan menegaskan dirinya tidak bersiul. Penolakan itu justru memicu amarah Dumadi. Oknum guru itu kemudian langsung melancarkan tendangan sebanyak dua kali ke arah kepala korban.

Baca juga : Kisah Pilu Bocah Korban Penyiksaan di Kebayoran Lama: Pernah Dibakar dan Dibacok Ayah Kandung

Video yang diunggah akun X @dhemit_is_back, dan dilansir oleh LBJ, jelas memperlihatkan adegan kekerasan itu. Dalam rekaman singkat tersebut, Dumadi terlihat menendang korban yang masih duduk di bangku ujian dari atas meja. Aksi tak terpuji ini sontak menuai kecaman keras dari publik dan dengan cepat menjadi viral di media sosial.

Menyikapi viralnya video tersebut, Polres Demak langsung bertindak cepat. Mereka telah mengamankan Dumadi untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Tindakan tegas aparat ini menunjukkan keseriusan dalam menanggapi kasus kekerasan di lingkungan pendidikan.

Meski demikian, pihak kepolisian juga memberikan ruang bagi keluarga korban untuk menentukan kelanjutan proses hukum. Mereka dapat memutuskan apakah kasus ini akan diselesaikan melalui jalur hukum formal dengan penyelidikan lebih lanjut, atau diselesaikan secara kekeluargaan.

Baca juga : Motif Pembunuhan Wanita di Hotel Semarang Terkuak, Pelaku Tak Puas Layanan Open BO

Pilihan ini menyoroti dilema yang seringkali muncul dalam kasus kekerasan anak yang melibatkan tenaga pendidik, di mana aspek pemulihan korban dan masa depan pelaku menjadi pertimbangan kompleks.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post