Hamas Siap Duduk di Meja Perundingan Untuk Gencatan Senjata Permanen di Gaza
By Shandi March
06 Jun 2025
.png)
Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas. (X@tifa_peonybloom)
LBJ – Hamas menyatakan kesiapannya untuk mengikuti putaran baru perundingan damai guna menghentikan konflik berkepanjangan di Jalur Gaza. Hal ini disampaikan langsung oleh Khalil al-Hayya, pejabat senior Hamas yang juga menjabat sebagai kepala tim negosiasi kelompok tersebut.
Pernyataan itu disampaikan pada Kamis (5/6), sebagai respon terhadap upaya mediasi internasional yang hingga kini belum membuahkan hasil. Hamas menegaskan bahwa pihaknya bersedia berpartisipasi dalam dialog yang serius demi mewujudkan gencatan senjata permanen.
“Kami terus berupaya dengan semua pihak untuk mencapai kesepakatan ... yang mengarah pada berakhirnya perang ini, gencatan senjata permanen, dan penarikan pasukan pendudukan dari seluruh Jalur Gaza, selain bantuan secepatnya bagi rakyat kami, pengakhiran blokade, dan pencapaian kesepakatan pertukaran yang terhormat,” ujar Al-Hayya.
Baca juga : Pangeran Saudi Murka Gegara Israel Tolak Kunjungan Menteri Arab ke Ramallah, Sebut Ekstremis
Ia juga menyebut bahwa Hamas tidak menolak proposal terbaru dari Amerika Serikat, namun menekankan perlunya perubahan isi agar menjamin dihentikannya agresi militer sepenuhnya.
Lebih lanjut, Al-Hayya menyatakan bahwa Hamas siap melepaskan kendali atas Gaza jika telah tercapai konsensus nasional yang menyepakati pemerintahan transisi profesional.
“Hamas siap untuk segera menyerahkan pemerintahan di Gaza kepada badan nasional profesional Palestina yang disepakati,” tegasnya.
Sejak 18 Maret 2025, Israel kembali melancarkan serangan besar-besaran ke Gaza, mengakhiri masa gencatan senjata yang sempat berlaku. Serangkaian putaran pembicaraan sebelumnya telah digelar, namun seluruhnya gagal memulihkan perdamaian.
Baca juga : Pasukan Israel Tabrak Bus Jemaah Haji Palestina di Tepi Barat
Otoritas kesehatan Gaza mencatat korban tewas terus bertambah. Hingga Kamis (5/6), jumlahnya telah mencapai 54.677 jiwa, dampak dari operasi militer yang tidak kunjung mereda.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini