×
image

Dedi Mulyadi Umumkan Rencana Hapus PR untuk Siswa Sekolah di Jabar

  • image
  • By Shandi March

  • 06 Jun 2025

Dedi Mulyadi Umumkan Rencana Hapus PR untuk Siswa Sekolah di Jabar. (IG@DediMulyadi71)

Dedi Mulyadi Umumkan Rencana Hapus PR untuk Siswa Sekolah di Jabar. (IG@DediMulyadi71)


LBJ - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali mencuri perhatian publik dengan gagasan terbarunya yang cukup berani: menghapus pekerjaan rumah (PR) bagi seluruh siswa sekolah. Gagasan ini bukan tanpa dasar. Menurut Dedi, PR justru bisa menjadi beban tambahan yang menghalangi anak-anak untuk berkembang secara utuh di luar sekolah.

Dedi menyampaikan ide ini pada Rabu, 4 Juni 2025, lewat unggahan video di akun Instagram resminya, @dedimulyadi71.

Dalam video tersebut, Dedi menyatakan bahwa penghapusan PR bertujuan untuk membentuk karakter anak-anak yang kuat dan siap menghadapi masa depan.

Baca juga : Dedi Mulyadi Unggah Video, Bawel Sejak 2021 Terkait Bahaya Tambang Cirebon yang Kini Renggut Belasan Nyawa

“Itu adalah arah untuk membangun anak-anak Jawa Barat yang memiliki visi dan orientasi yang kokoh untuk menyambut masa depannya,” ujar Dedi.

Kebijakan ini akan melengkapi program-program pendidikan yang telah lebih dulu ia canangkan, seperti pengiriman siswa bermasalah ke barak pembinaan dan penerapan jam malam bagi pelajar.

Bukan berarti siswa terbebas dari tanggung jawab belajar. Dedi menegaskan bahwa tugas sekolah tetap diberikan, namun seluruhnya akan dikerjakan di dalam lingkungan sekolah.

“Seluruh pekerjaan sekolah dikerjakan di sekolah. Tugas-tugas di sekolah dikerjakan di sekolah, tidak dibawa menjadi beban di rumah,” katanya.

Baca juga : Susi Pudjiastuti Kirim Surat Terbuka Desak Prabowo Hentikan Tambang Nikel di Raja Ampat

Dengan kebijakan ini, Dedi ingin memastikan anak-anak bisa pulang ke rumah tanpa tekanan akademik. Ia berharap mereka bisa memanfaatkan waktu di rumah untuk hal-hal yang lebih humanis.

“Di rumah anak-anak itu rileks, baca buku, berolahraga, fokus membantu kedua orang tuanya, meringankan beban pekerjaannya,” lanjutnya.

Siap Hadapi Pro dan Kontra

Dedi menyadari bahwa langkah ini akan menimbulkan perdebatan di tengah masyarakat. Namun ia menyambut semua pendapat sebagai bagian dari proses demokrasi.

“Untuk itu, pasti kebijakan saya ada pro dan kontra. Bagi saya, pro dan kontra adalah hal yang biasa dalam berdemokrasi.”

Baca juga :Ini Jawaban Ole Romeny Ketika Ditanya Prabowo Soal Asal-Usulnya

Lebih penting daripada perdebatan, kata Dedi, adalah niat baik untuk menciptakan generasi masa depan yang sehat secara fisik dan mental.

“Yang terpenting adalah tujuan utama kita adalah untuk mewujudkan anak-anak Jawa Barat yang cageur (sehat), bageur (baik), bener, intelegensinya,” tutupnya.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post