Kisah Lee Jae Myung, Dari Korban Penikaman hingga Presiden Korsel
By Shandi March
05 Jun 2025
.png)
Lee Jae Myung Nyaris Gagal Jadi Presiden Korsel usai Sempat Ditikam Hater. (X@kchartsmaster)
LBJ – Lee Jae Myung, politikus tangguh dari Partai Demokratik, resmi menjadi Presiden Korea Selatan setelah memenangkan pemilihan pada Selasa, 3 Juni 2025. Ia mengantongi 49,92% suara, mengalahkan Kim Moon So dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) yang meraih 41,3%. Kemenangan ini menjadi puncak perjuangan Lee yang penuh drama, dari selamat dari percobaan pembunuhan hingga menghadapi gejolak politik.
Kampanye Lee berlangsung di bawah pengamanan ketat. Ia berpidato di balik kaca antipeluru, mengenakan rompi antipeluru, dan dikawal agen dengan tas balistik. Langkah ini bukan tanpa alasan. Pada Januari 2024, Lee nyaris tewas dalam serangan brutal di Busan. Saat menggelar konferensi pers usai meninjau proyek bandara, seorang pria berusia 67 tahun bernama Kim Jin Sung mendekatinya dengan berpura-pura meminta tanda tangan. Tiba-tiba, Kim menusuk leher Lee dengan pisau sepanjang 18 cm yang dibelinya secara daring.
Akibatnya, Lee menjalani operasi darurat karena cedera pada vena jugularis. Pelaku, yang mengenakan mahkota kertas bertuliskan “Saya Lee Jae Myung,” langsung ditangkap. Dalam penyelidikan, Kim mengaku motivasinya adalah untuk mencegah Lee menjadi presiden Korsel, karena ketidakpuasan terhadap dugaan korupsi yang melibatkan Lee. Kim divonis 15 tahun penjara atas tuduhan percobaan pembunuhan dan pelanggaran undang-undang pemilu.
Baca juga : Pemerintah Tak Buka Pendaftaran CPNS tahun 2025, Ini Alasannya
Perjuangan Lee tak berhenti di sana. Pada Desember 2024, saat Presiden Yoon Suk Yeol yang dimakzulkan mendeklarasikan darurat militer, Lee menjadi sorotan. Militer memblokade gedung DPR, namun Lee berusaha masuk dengan memanjat pagar, dibantu warga yang menolak kebijakan tersebut. Video Lee memanjat itu sempat viral di media sosial.
Sebelum kemenangan ini, Lee pernah kalah tipis dari Yoon Suk Yeol pada pilpres 2022 dengan selisih 0,76%. Diangkat sebagai ketua Partai Demokratik pada Agustus 2022, ia menghadapi serangan politik bertubi-tubi.
Tuduhan lama seperti mengemudi mabuk pada 2004, konflik keluarga pada 2010, hingga isu perselingkuhan pada 2018 dimunculkan kembali. Ia juga dituduh terlibat korupsi, suap, dan pelanggaran kepercayaan dalam proyek pengembangan lahan pada 2023. Dalam debat pilpres 2022, Lee membantah mengenal Kim Moon Ki, tokoh kunci dalam kasus korupsi, yang membuatnya dituduh melanggar Undang-Undang Pemilihan Pejabat Publik.
Baca juga : Trump Keluarkan Larangan Masuk AS untuk Warga 12 Negara, Termasuk Negara Tetangga RI
Pada November 2024, ia dijatuhi hukuman satu tahun penjara yang ditangguhkan, tetapi dibebaskan pada Maret 2025. Namun, Mahkamah Agung membatalkan putusan itu, dan kasusnya masih bergulir hingga pilpres berlangsung.
Kisah Lee dari korban penikaman hingga menjadi presiden menunjukkan ketangguhannya. Kini, ia menghadapi tugas berat menyatukan bangsa yang terpolarisasi sambil menyelesaikan gugatan hukum. Perjalanan Lee menjadi inspirasi bagi banyak orang di Korea Selatan.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini