×
image

Siapa Sangka Jalur Sepeda Terpanjang Sedunia Ada di Bandung, Hingga Melintasi Dua Benua

  • image
  • By Shandi March

  • 05 Jun 2025

Wali Kota Bandung menikmati jalur sepeda terpanjang dunia di kawasan Asia Afrika yang ikonik. ( Foto:Diskominfo Kota Bandung)

Wali Kota Bandung menikmati jalur sepeda terpanjang dunia di kawasan Asia Afrika yang ikonik. ( Foto:Diskominfo Kota Bandung)


LBJ – Kalau kamu pikir jalur sepeda terpanjang di dunia cuma bisa ditemukan di negara Eropa atau Amerika, pikir ulang. Fakta mencengangkan justru datang dari Kota Bandung. Siapa sangka, jalur sepeda yang disebut “terpanjang sedunia secara simbolis” ternyata membentang di jantung kota kembang, tepatnya di kawasan Jalan Asia Afrika.

Nama kawasan ini bukan sekadar nama jalan biasa. Ia mewakili dua benua sekaligus: Asia dan Afrika. Di tengah hiruk pikuk lalu lintas Bandung, jalur ini menyuguhkan makna simbolis kuat—persatuan dua benua dalam satu lintasan.

“Kalau jalannya rusak, yang pertama tahu ya pesepeda. Ini jadi feedback penting buat kami di pemerintahan,” ujar Wali Kota Bandung, Farhan, saat peringatan Hari Sepeda Sedunia 2025, Selasa 3 Juni lalu.

Lebih dari 600 pesepeda tumpah ruah di jalanan. Mereka memulai konvoi santai dari Pendopo hingga Balai Kota. Tak cuma bersepeda, rangkaian acara juga mencakup edukasi keselamatan berkendara dan pengecatan simbolik jalur sepeda. Semuanya digelar untuk memperkuat budaya bersepeda yang makin relevan di tengah kemacetan kota.

Baca juga : Pemerintah Tak Buka Pendaftaran CPNS tahun 2025, Ini Alasannya

Farhan menegaskan bahwa sempitnya ruang perkotaan tak seharusnya menjadi alasan untuk menyingkirkan pesepeda. Justru, para pengguna sepeda dianggap sebagai penjaga pertama atas kualitas infrastruktur kota.

“Budaya bersepeda harus terus didorong, karena pesepeda adalah pengguna jalan paling responsif,” ucapnya.

Secara fisik, jalur ini mungkin tak sepanjang jalur sepeda di Belanda atau Amerika Serikat. Tapi secara simbolik, ia menghubungkan dua benua. Nama Jalan Asia Afrika menjadi titik utama dari klaim ini. Diperkuat lagi oleh aliran Sungai Cikapundung yang melintasi kawasan tersebut, penggambaran ‘lintas benua’ ini menjadi daya tarik tersendiri.

Jalur ini bukan cuma soal olahraga, tapi juga pengalaman budaya dan sejarah. Dengan sentuhan kawasan ikonik Asia Afrika, siapa pun yang melintasinya akan merasa berada di titik temu dua dunia.

Farhan memaparkan rencana jangka Panjang, dimana setiap peringatan Hari Sepeda Sedunia selama lima tahun ke depan, Pendopo dan Balai Kota akan tetap dibuka untuk komunitas pesepeda. Tak hanya itu, Bandung bahkan siap menyambut komunitas internasional.

Baca juga : Langgar Jam Malam, Siswa di Jabar Bakal Dibina di Barak Militer : Demul Siapkan Aplikasi

“Undang saja komunitas internasional ke sini. Bandung siap menyambut,” tegasnya.

Farhan juga mendorong pembiasaan bersepeda sejak dini. Ia menyarankan agar anak-anak dibiasakan naik sepeda sejak usia sekolah, sebagai bagian dari budaya mobilitas sehat dan ramah lingkungan.

“Kalau sudah terbiasa dari kecil, nanti mereka bisa menentukan sendiri kapan harus pakai sepeda dan kapan perlu naik kendaraan bermotor,” tambahnya.

Momentum perayaan ini terjadi pada Selasa, 3 Juni 2025, di Balai Kota Bandung. Ratusan warga, komunitas sepeda, dan elemen pemerintahan ikut serta. Jalur Asia Afrika menjadi panggung utama. Dengan narasi “jalur terpanjang sedunia secara simbolis”, Bandung sekali lagi unjuk gigi sebagai kota dengan daya tarik unik.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post