Ini Dia Profil Hasbiallah Ilyas, Politikus PKB yang Minta Kejagung Tak Dzalimi Koruptor
By Shandi March
04 Jun 2025
.jpeg)
Hasbiallah Ilyas mendadak jadi buah bibir publik setelah pernyataannya dalam rapat Komisi III DPR RI viral di media sosial. (Instagram @hasbipkb)
LBJ — Nama Hasbiallah Ilyas mendadak jadi buah bibir publik setelah pernyataannya dalam rapat Komisi III DPR RI viral di media sosial. Politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini secara terbuka meminta agar Kejaksaan Agung tidak mendzalimi para koruptor saat menegakkan hukum.
Pernyataan itu disampaikan langsung oleh Hasbi—sapaan akrabnya—dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Febrie Adriansyah.
"Walaupun mereka korupsi, tapi kita jangan sampai menzalimi orang dengan penegakan hukum," ujar Hasbi di hadapan para peserta rapat.
Tak berhenti di situ, Hasbi juga mengkritisi cara Kejagung menghitung nilai kerugian negara dalam kasus korupsi.
Baca juga : Magang di Kantor Pemerintah Dihargai Rp57 Ribu per Hari Mulai 2026, Ini Syaratnya
"Misalnya yang dinikmati oleh koruptor itu berapa. Tapi dari Kejaksaan Agung, itu menghitung kerugian dari zaman Belanda dulu," sambungnya, disambut riuh netizen yang ramai mempertanyakan maksud ucapan tersebut.
Profil Hasbiallah Ilyas
Hasbiallah Ilyas lahir di Jakarta pada 8 Maret 1974. Ia bukan orang baru di dunia politik. Pendidikan formalnya ditempuh di Damaskus University dan dilanjutkan ke jenjang pascasarjana di Institut Ilmu Quran Jakarta.
Sebelum aktif di parlemen, Hasbi pernah menjabat sebagai Ketua Pelajar Indonesia di Damaskus. Di lingkungan PKB, ia memegang beberapa posisi penting, di antaranya sebagai pengurus PWNU DKI Jakarta dan DPW PKB DKI Jakarta.
Karier politiknya dimulai sejak 2009, ketika ia terpilih sebagai anggota DPRD DKI Jakarta dari daerah pemilihan Jakarta Timur. Di Pemilu 2019, Hasbi kembali melenggang ke kursi DPRD DKI dari Dapil IV dan menjabat hingga 2024.
Saat ini, Hasbiallah duduk di Komisi III DPR RI, yang membidangi hukum, HAM, dan keamanan. Di luar aktivitas politik, ia juga dikenal sebagai pengajar ilmu agama di pesantren milik orang tuanya, Al-Kenanniyah, yang terletak di kawasan Pulo Nangka Barat 2, Jakarta Timur.
Baca juga : Nekat Haji dengan Visa Ziarah , WNI Asal Madura Tewas di Gurun Mekkah
Pernyataan Hasbi mengenai “jangan dzalimi koruptor” menjadi sorotan publik. Banyak warganet mempertanyakan apakah ucapan tersebut menunjukkan pembelaan terhadap pelaku korupsi atau sekadar mengingatkan agar proses hukum berjalan adil.
Sejumlah aktivis antikorupsi menanggapi kritis, sementara di sisi lain, sebagian pengamat melihat pernyataan Hasbi sebagai pengingat agar Kejagung lebih teliti dalam mengukur kerugian negara, bukan untuk membela pelaku.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini