×
image

Travel Agent OTe Bantah Kabar Deportasi 17 Turis Indonesia dari Tibet

  • image
  • By Shandi March

  • 29 May 2025

Travel agent OTe membantah kabar bahwa 17 turis Indonesia dan satu wisatawan Kanada dideportasi dari Tibet akibat memakai kaus dengan simbol sensitif.  (instagram.comotefamilytravel)

Travel agent OTe membantah kabar bahwa 17 turis Indonesia dan satu wisatawan Kanada dideportasi dari Tibet akibat memakai kaus dengan simbol sensitif. (instagram.comotefamilytravel)


LBJ - Travel Agent OTe membantah kabar bahwa 17 turis Indonesia dan satu wisatawan Kanada dideportasi dari Tibet akibat memakai kaus dengan simbol sensitif. Insiden ini menjadi perbincangan setelah Nicky Carla, salah satu peserta tur, mengunggah pengalamannya di Instagram pada 23 Mei 2025. Ia menceritakan kronologi kejadian yang menimpa rombongan turis di Tibet.

Kejadian bermula saat OTe membagikan kaus kepada peserta untuk sesi foto bersama. Pada 22 Mei 2025, setelah hari kedua perjalanan, pemandu wisata meminta seluruh peserta memakai kaus tersebut keesokan harinya. Namun, pada 23 Mei 2025, bis rombongan berhenti dua kali.

Baca juga : Ikut Lomba Stand Up Comedy Jakarta Fair 2025, Gratis dan Penuh Tawa!

Pada pemberhentian pertama, dua pria berbadan besar menarik pemandu wisata untuk berbicara. Di pemberhentian kedua, pemandu meminta peserta melepas kaus tersebut karena ternyata terdapat simbol yang dianggap mendukung pemisahan Tibet dari China.

Kabar deportasi menyebar setelah unggahan Nicky. Namun, pihak OTe dengan tegas membantah isu tersebut.

 “Tidak benar bahwa peserta dideportasi sebagaimana informasi agen di China, setelah tiba di Chengdu pada tanggal 24 Mei 2025, OTe menawarkan alternatif 2 hari yang tidak digunakan, digantikan ke Chongqing dan pulang sesuai jadwal.” OTe juga menyebutkan bahwa peserta setuju mempercepat kepulangan mereka. “Kepulangan tanggal 26 Mei 2025 (lebih cepat 2 hari dari jadwal semestinya) berlangsung normal tanpa kendala,” jelas pihak OTe.

Baca juga : Dedi Mulyadi Puncaki Tingkat Kepuasan Gubernur di Jawa, Pramono Kelima

Setibanya di Indonesia, OTe meminta maaf atas kelalaian mereka dalam memilih kaus dengan simbol sensitif.

Sebagai bentuk tanggung jawab, mereka memberikan kompensasi Rp5 juta kepada setiap peserta. Insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi agen perjalanan untuk lebih cermat dalam menyiapkan atribut wisata.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post