×
image

Elon Musk Mundur dari Pemerintahan Trump, Fokus Kembali ke Tesla?

  • image
  • By Shandi March

  • 29 May 2025

Elon Musk, miliarder visioner di balik Tesla dan SpaceX, resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai penasihat senior Gedung Putih dan kepala Departemen Pemerintahan Federal AS (DOGE). (X@mapol333)

Elon Musk, miliarder visioner di balik Tesla dan SpaceX, resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai penasihat senior Gedung Putih dan kepala Departemen Pemerintahan Federal AS (DOGE). (X@mapol333)


LBJ - Elon Musk, miliarder visioner di balik Tesla dan SpaceX, resmi mengundurkan diri dari posisinya sebagai penasihat senior Gedung Putih dan kepala Departemen Pemerintahan Federal AS (DOGE). Pengumuman ini disampaikan oleh pejabat Gedung Putih pada Rabu malam waktu setempat, mengejutkan banyak pihak yang mengikuti perjalanan politiknya. Apa alasan di balik keputusan ini, dan bagaimana dampaknya terhadap agenda efisiensi pemerintahan Trump?

Musk secara pribadi mengonfirmasi keputusannya melalui platform X, menyampaikan rasa terima kasih kepada Presiden Donald Trump atas kepercayaan yang diberikan.

"Karena masa tugas saya sebagai Pegawai Pemerintah Khusus akan segera berakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden @realDonaldTrump atas kesempatan untuk mengurangi pemborosan pengeluaran," tulis Musk via akun @elonmusk. Ia menambahkan, "Misi @DOGE hanya akan semakin kuat seiring berjalannya waktu karena menjadi bagian dari gaya hidup pemerintahan."

Baca juga : Ribuan Akademisi Israel Tuntut Penghentian Perang di Gaza

Meski Musk tidak merinci alasan pengunduran dirinya, beberapa petunjuk muncul dari pernyataannya dalam beberapa pekan terakhir. Ia mengisyaratkan keinginan untuk fokus mengelola Tesla, yang menghadapi penurunan pasar sebesar 13% pada kuartal pertama 2025.

Tekanan untuk mempertahankan posisinya sebagai CEO Tesla juga meningkat setelah rumor bahwa dewan direksi perusahaan mulai mencari pengganti. Menjawab spekulasi ini, Musk dengan tegas menyatakan, "Ya, kecuali saya meninggal," saat ditanya apakah ia berkomitmen memimpin Tesla selama lima tahun ke depan, seperti dikutip dari CNN pada 21 Mei 2025.

Selain itu, Musk sempat melontarkan kritik tajam terhadap rancangan undang-undang pajak dan anggaran Partai Republik yang dibahas di Kongres. Ia menyoroti biaya besar RUU tersebut, yang menurutnya justru memperlebar defisit anggaran.

Baca juga :Elon Musk Masih Jadi Orang Terkaya di Dunia, Ini Daftar 10 Besar Versi Forbes April 2025

"Sejujurnya, saya kecewa mendapati pengeluaran besar-besaran yang justru meningkatkan defisit anggaran, bukan hanya menguranginya, dan merusak pekerjaan yang dilakukan tim DOGE," ungkap Musk kepada CBS News pada 27 Mei 2025, sehari sebelum pengumuman pengunduran dirinya.

Selama menjabat sebagai kepala DOGE, Musk mendorong efisiensi pemerintahan dengan memangkas sekitar 260 ribu pegawai sipil federal, atau 12% dari total 2,3 juta pegawai, melalui pemecatan, pembelian kembali, dan tawaran pensiun dini. Mandatnya diperkirakan berakhir pada 30 Mei setelah 130 hari menjabat. Meski Musk meninggalkan posisinya, pemerintah menegaskan bahwa agenda efisiensi DOGE akan tetap berlanjut.

Keputusan Musk untuk mundur memicu pertanyaan tentang bagaimana pemerintahan Trump akan melanjutkan reformasi birokrasi tanpa sosok karismatik ini. Bagi Musk, langkah ini tampaknya mencerminkan prioritasnya untuk kembali ke dunia bisnis, khususnya menyelamatkan performa Tesla di tengah tantangan pasar. Sementara itu, publik terus memantau apakah misi DOGE akan tetap efektif tanpa kehadirannya.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post