×
image

Istana Jelaskan Urgensi Pemasangan Stair Lift Non-Permanen untuk Kunjungan Presiden Prancis ke Borobudur

  • image
  • By Shandi March

  • 27 May 2025

Hasan Nasbi sebut pemasangan Stair Lift merupakan permintaan dari pemerintah Prancis utk memudahkan presiden Macron naik ke candi Borobudur. (X@BiLLRaY2019)

Hasan Nasbi sebut pemasangan Stair Lift merupakan permintaan dari pemerintah Prancis utk memudahkan presiden Macron naik ke candi Borobudur. (X@BiLLRaY2019)


LBJ - Isu pemasangan eskalator di Candi Borobudur mendadak viral di media sosial, memicu kekhawatiran publik tentang potensi kerusakan situs warisan dunia. Namun, Istana akhirnya buka suara. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menegaskan bahwa fasilitas yang dipasang adalah stair lift non-permanen, bukan eskalator, dan merupakan respons atas permintaan khusus dari Pemerintah Prancis terkait kunjungan resmi Presiden Emmanuel Macron.

Dalam pernyataannya di kantor PCO Gambir, Jakarta Pusat, Senin (26/5), Hasan Nasbi menjelaskan bahwa sarana bantu sementara ini disiapkan untuk mendukung kelancaran kunjungan kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron ke situs warisan dunia tersebut.

"Pemerintah kita, tanggal 28 atau 29 bulan ini akan menerima kunjungan kenegaraan dari negara yang sangat penting. Negara Perancis. Ini tentu sangat penting bagi Indonesia," katanya, menanggapi kegaduhan yang beredar di media sosial.

Baca juga : BPH Tegaskan Bakal Berantas Kartel Haji di Indonesia, Jamin Pelayanan Terbaik untuk Jemaah

Menurut Hasan, kunjungan Presiden Macron akan didampingi langsung oleh Presiden Prabowo Subianto. Sebagai bagian dari agenda kunjungan kenegaraan, pemerintah ingin memastikan tamu negara dapat mengakses dan menikmati keindahan serta kemegahan Candi Borobudur secara optimal, meskipun dengan waktu yang terbatas.

"Candi Borobudur itu kira-kira setinggi gedung 12 lantai. Jadi, Presiden Perancis tentu dalam kunjungan kenegaraan waktunya terbatas," ujar Hasan, menjelaskan alasan di balik pemasangan fasilitas tersebut.

Pemerintah menyiapkan dua fasilitas pendukung: ramp atau jalur landai hingga level keempat, serta stair lift—semacam kursi bantu naik yang dipasang di sisi tangga—untuk menjangkau level atas hingga lantai ketujuh atau kedelapan.

Hasan Nasbi menegaskan bahwa seluruh pemasangan dilakukan dengan prinsip konservasi yang ketat.

Baca juga : Video Viral Presiden Prancis Emmanuel Macron Ditoyor Istri Jelang Kunjungan ke Indonesia

"Itu semua dibangun dengan pengawasan dari Kementerian Kebudayaan dan tidak ada paku, tidak ada bor. Jadi hanya ditaruh. Didudukkan, ditaruh saja. Jadi nanti ketika misalnya itu selesai, itu bisa dibongkar dengan mudah," jelasnya.

Ia juga menegaskan bahwa semua proses dilakukan di bawah pengawasan otoritas berwenang guna memastikan pelestarian warisan budaya tetap terjaga. Penjelasan ini disampaikan Hasan untuk meredam kekhawatiran publik atas spekulasi yang berkembang di media sosial terkait potensi kerusakan cagar budaya.

Sebuah video yang beredar luas di platform X memicu kehebohan publik. Rekaman itu menunjukkan pemasangan pelat besi dan papan kayu di tangga Candi Borobudur, yang sontak disalahpahami sebagai persiapan pemasangan eskalator. Spekulasi ini muncul menjelang rencana kunjungan Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron, menjadikan video ini perbincangan hangat di berbagai media lokal dan ruang digital.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post