Spanyol Desak Sanksi untuk Israel, Dorong Penghentian Perang
By Cecep Mahmud
26 May 2025

Perdana Menteri Pedro Sánchez, mengajak negara Eropa dan Arab memberikan sanksi pada Israel. (foto X/Kahlissee)
LBJ - Menteri Luar Negeri Spanyol mendesak komunitas internasional untuk mempertimbangkan sanksi terhadap Israel. Hal ini bertujuan untuk menghentikan perang di Gaza, yang telah menyebabkan peningkatan signifikan kematian dan kelaparan warga Palestina setiap harinya.
Desakan ini disampaikan dalam pertemuan negara-negara Eropa dan Arab di Madrid pada Minggu.
Pertemuan tingkat tinggi tersebut merupakan pertemuan resmi kelima dari "Grup Madrid". Kelompok ini berupaya mencari solusi bagi konflik yang semakin memburuk.
Tekanan Global Meningkat Terhadap Israel
Negara-negara Uni Eropa, yang sebelumnya merupakan sekutu dekat Israel, kini bergabung dalam tekanan global. Hal ini menyusul perluasan operasi militer Israel di Jalur Gaza yang terkepung. Blokade bantuan selama hampir tiga bulan telah memperparah krisis kemanusiaan.
Baca juga: Puluhan Warga Palestina Tewas Akibat Serangan Israel di Gaza
Kekurangan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan telah menjadi sangat kritis di Gaza. Wilayah tersebut hancur parah akibat perang sengit Israel pasca-serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya mengumumkan bantuan terbatas, namun PBB menyebut jumlahnya hanya "setetes air di lautan".
Organisasi bantuan juga menegaskan pasokan yang diizinkan Israel masih jauh dari kebutuhan, yang idealnya mencapai 500-600 truk per hari. Sejak Rabu, Israel baru mengizinkan sekitar 100 truk bantuan masuk ke Gaza.
Tujuan Pertemuan Madrid dan Upaya Diplomatik
Madrid menjadi tuan rumah bagi perwakilan 20 negara dan organisasi internasional pada Minggu. Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares, menyatakan tujuan pertemuan adalah "menghentikan perang ini, yang tidak lagi memiliki tujuan". Sebelum pertemuan, Albares juga menekankan pentingnya menghentikan blokade bantuan kemanusiaan.
Perdana Menteri Otoritas Palestina Mohammad Mustafa berharap pemerintah Israel akan menghentikan "kelaparan" dan "genosida" di Gaza. Ia menyoroti bahwa banyak negara di dunia "jelas tidak menyetujuinya".
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdel Atty menilai ada "kurangnya kemauan politik dari pihak Israel" untuk mengakhiri perang.
Baca juga: Serangan Israel di Khan Younis, Tewaskan Hampir Seluruh Keluarga Seorang Dokter
Sanksi dan Solusi Dua Negara di Depan Mata
Pertemuan Madrid ini juga menjadi persiapan untuk konferensi tingkat tinggi PBB mengenai solusi dua negara. Konferensi tersebut akan diselenggarakan Prancis dan Arab Saudi di New York pada 17 Juni. Albares ingin menciptakan momentum menuju konferensi PBB agar "semua orang" dapat mengakui Palestina sebagai negara merdeka.
Pertemuan sebelumnya di Madrid pada tahun lalu juga melibatkan negara-negara yang telah mengakui Palestina. Pertemuan hari Minggu ini, yang mencakup perwakilan Liga Arab dan Organisasi Kerja Sama Islam, akan terus mempromosikan solusi dua negara.
Setelah Uni Eropa meninjau kembali kesepakatan kerja sama dengan Israel, Albares menyatakan, "Kita harus mempertimbangkan sanksi, kita harus melakukan segalanya, mempertimbangkan segalanya untuk menghentikan perang ini."
Wakil Menteri Luar Negeri Jerman Florian Hahn juga memperingatkan dampak "tak tertahankan" dari krisis kemanusiaan di Gaza. Ia menyerukan gencatan senjata segera dan solusi diplomatik sebagai prioritas utama kebijakan luar negeri Jerman.
Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan serangan mematikan Israel telah menewaskan hampir 54.000 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini