Diplomat Diserang di Tepi Barat: Israel Dikecam Dunia!
By Cecep Mahmud
22 May 2025

Dua tentara IDF menembakan senjatanyanya ke arah rombongan diplomat negara-negara Uni Eropa dan negara-negara Arab Saudi serta Asia. (tangkap layar)
LBJ - Delegasi diplomatik dari Uni Eropa, negara-negara Arab, dan Asia menjadi sasaran tembakan militer Israel saat mengunjungi kamp pengungsi Jenin di Tepi Barat yang diduduki pada hari Rabu. Insiden ini, yang dikonfirmasi oleh Otoritas Palestina dan sejumlah negara, memicu gelombang kecaman internasional.
Para diplomat tersebut sedang dalam misi resmi untuk menilai situasi kemanusiaan di Jenin, yang telah memasuki bulan keempat operasi militer skala besar Israel.
Militer Israel mengklaim tentara mereka melepaskan tembakan peringatan untuk mengusir delegasi karena telah menyimpang dari rute yang disetujui. Pihak militer menyatakan delegasi memasuki wilayah yang tidak diizinkan, dan tidak ada korban luka dalam insiden tersebut.
Komandan Administrasi Sipil Israel di Tepi Barat memerintahkan penyelidikan awal dan akan segera memberikan informasi kepada perwakilan negara-negara delegasi.
Baca juga: Netanyahu Terjepit? MA Batalkan Pemecatan Kepala Shin Bet
Video yang beredar di media sosial menunjukkan anggota delegasi sedang diwawancarai media ketika suara tembakan terdengar, memaksa mereka mencari perlindungan.
Rekaman juga memperlihatkan dua tentara Israel dengan senapan mengarah ke arah para diplomat. Sekitar 20 diplomat sedang diberi pengarahan mengenai situasi di Jenin saat kejadian berlangsung.
Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Palestina mengutuk keras "kejahatan keji" yang dilakukan pasukan pendudukan Israel, menargetkan delegasi diplomatik dengan tembakan langsung.
Berbagai pemerintah Eropa dan Arab lainnya turut mengecam insiden tersebut, menuntut jawaban dan penyelidikan. Kementerian Luar Negeri Turki mengutuk penembakan itu "dengan sekeras-kerasnya," menyerukan penyelidikan segera dan akuntabilitas.
Mereka menyatakan serangan ini, yang membahayakan nyawa para diplomat, adalah bukti pengabaian sistematis Israel terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia.
Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Noel Barrot akan memanggil duta besar Israel di Paris untuk meminta penjelasan atas insiden "tidak dapat diterima" ini.
Senada, Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Harris menyatakan "terkejut dan terperanjat," mengingat dua diplomat Irlandia berada dalam kelompok tersebut.
Irlandia dan Spanyol, dua negara dengan suara pro-Palestina terkuat di Uni Eropa, telah memanggil duta besar Israel di Madrid dan menuntut kejelasan serta akuntabilitas.
Baca juga: Nyawa Ribuan Anak-anak Gaza Terancam di Tengah Blokade dan Kelaparan Massal
Pemerintah Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni juga menuntut penjelasan, mengingat wakil konsulnya termasuk di antara mereka yang menjadi sasaran, dan akan memanggil duta besar Israel.
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Kaja Kallas menegaskan bahwa melepaskan tembakan peringatan sekalipun tidak dapat diterima. Sebelumnya, ia mengatakan bahwa blok 27 negara itu sedang meninjau perjanjian perdagangannya dengan Israel karena situasi "bencana" di Gaza.
Kementerian Luar Negeri dan Ekspatriat Yordania mengutuk keras insiden tersebut, menyerukan masyarakat internasional dan Dewan Keamanan untuk segera menghentikan pelanggaran Israel terhadap warga sipil dan misi diplomatik.
Kementerian Luar Negeri Saudi juga mendesak masyarakat internasional dan Dewan Keamanan untuk segera menghentikan pelanggaran Israel terhadap warga sipil dan misi diplomatik.
Jenin, bersama dengan Tulkarem dan Nur Shams, telah menjadi fokus utama operasi militer Israel skala besar di Tepi Barat utara sejak Januari.
Sejak saat itu, pasukan Israel telah mempercepat proses pemindahan paksa massal, penghancuran rumah, dan penangkapan massal warga Palestina yang sudah berlangsung.
Menurut Kantor Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan, sekitar 40.000 warga Palestina masih mengungsi di Tepi Barat utara.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini