Viral Oknum Kadin Cilegon Diduga Minta Proyek Rp 5 Triliun Tanpa Tender ke Chandra Asri
By Cecep Mahmud
14 May 2025

Seorang pria yang diduga anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon viral di media sosial. (tangkap layar X)
LBJ - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang diduga anggota Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon viral di media sosial. Pria tersebut terekam meminta proyek senilai Rp 5 triliun tanpa melalui proses tender kepada PT Chandra Asri Alkali (CAA). Insiden ini terjadi di lokasi proyek PT CAA.
Kadin Cilegon melalui Wakil Ketua Umum I, Isbatullah Alibasja, memberikan klarifikasi terkait video viral tersebut. Ia menyatakan bahwa peristiwa itu terjadi karena anggotanya terbawa emosi saat berdiskusi dengan kontraktor proyek.
Komunikasi antara Kadin Cilegon dan pihak investor serta kontraktor utama proyek senilai Rp 15 triliun tersebut telah terjalin beberapa kali sebelumnya.
Menurut Isbat, Kadin Cilegon telah melakukan pendekatan persuasif kepada PT CAA sebagai pemilik proyek dan dua kontraktor utama, yakni Chengda joint operation dengan Total Persada, serta PT PP JO dengan Seven Gate Indonesia.
Baca juga: Sembilan Jenazah Warga Sipil Korban Ledakan Garut Masih di RSUD Pameungpeuk
Pertemuan-pertemuan tersebut bertujuan untuk menyampaikan dukungan terhadap investasi di Cilegon. Kadin Cilegon juga berharap agar pengusaha lokal dapat dilibatkan dalam proyek tersebut.
"Artinya kita menyambut baik (investasi), cuma harapan kita agar libatkan lah pengusaha lokal yang kira-kira mampu, yang punya kualifikasi tolong diakomodir supaya ada dampak multi flyer effect-nya investasi yang Rp 15 triliun ini," ujar Isbat saat dikonfirmasi pada Rabu (14/5/2025).
Setelah beberapa pertemuan, Isbat menyebutkan adanya kendala komunikasi antara pengusaha lokal dan PT Chengda sebagai kontraktor utama. Hal ini mendorong inisiatif Kadin Cilegon untuk melakukan kunjungan ke lokasi proyek.
"Sebenarnya kita pengen lihat di lapangan seperti apa gitu loh," tuturnya.
Saat tiba di lokasi proyek PT Chengda, sejumlah pengusaha dari organisasi HIPMI, HIPPI, dan pengusaha lokal Cilegon sudah berada di sana. Situasi di ruangan tersebut menjadi ramai dan tidak kondusif.
Isbat menjelaskan bahwa komunikasi dengan pihak Chengda berjalan kurang baik. Pihak Chengda menyatakan tidak dapat mengambil keputusan tanpa berkoordinasi dengan PT CAA.
"Padahal CAA sudah ngobrol beberapa kali katanya 'oke kita mendukung' mengarahkan agar Chengda bekerja sama dengan pengusaha lokal. Jadi kayak dilempar-lempar gitu, kata CAA ke Chengda. kata Chengda saya harus berkoordinasi ke CAA gitu," sambungnya.
Baca juga: Kronologi Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut, Tewaskan 13 Orang
Dalam pertemuan tersebut, terjadi adu mulut antara pengusaha dan pihak PT Chengda. Kadin Cilegon menyimpulkan bahwa kurangnya efektivitas komunikasi menyebabkan salah satu anggotanya emosi.
"Akhirnya terjadi lah adu mulut terus ada kata-kata viral itu," kata Isbat.
Isbat menegaskan bahwa permintaan proyek Rp 5 triliun tanpa tender bukanlah sikap resmi Kadin Cilegon. Ia menyebutnya sebagai luapan emosional dari salah satu pengurus yang merasa kesal. Kadin Cilegon menyadari bahwa proyek dengan nilai triliunan rupiah tidak mungkin dilakukan tanpa tender. Pihaknya menghormati prosedur internal kontraktor terkait mekanisme pekerjaan proyek.
"Artinya kita menghargai SOP di internal main contractor ya kita ikutin, kalau misalkan tender ayo kita tender, artinya kita mengikuti prosedur di internal. Tapi harapan kita ada keberpihakan lah ke pengusaha lokal," jelas Isbat.
Video viral yang diunggah oleh akun X @Nenk****** memperlihatkan seorang pria berbaju putih yang mengaku sebagai anggota Kadin Cilegon meminta porsi proyek yang jelas tanpa lelang, dengan nilai hingga Rp 5 triliun.
"Tanpa ada lelang, porsinya harus jelas, Rp 5 triliun untuk Kadin, Rp 3 triliun untuk Kadin," ucap pria dalam video tersebut.
Insiden ini menimbulkan sorotan terhadap praktik bisnis dan pelibatan pengusaha lokal dalam proyek-proyek besar di Cilegon. Klarifikasi dari Kadin Cilegon menunjukkan adanya upaya mediasi dan harapan agar pengusaha lokal dapat berpartisipasi dalam pembangunan.
Namun, permintaan proyek tanpa tender yang terekam dalam video menjadi perhatian publik.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini