×
image

BYD Angkat Bicara Soal Sorotan Media Asing Terkait Dugaan Gangguan Ormas di Pabrik Subang

  • image
  • By Shandi March

  • 08 May 2025

Pembangunan kawasan pabrik mobil BYD di Subang, Jawa Barat. (X@Gieehad)

Pembangunan kawasan pabrik mobil BYD di Subang, Jawa Barat. (X@Gieehad)


LBJ - Kabar dugaan aksi premanisme oleh organisasi masyarakat (ormas) yang menghambat pembangunan pabrik raksasa kendaraan listrik BYD di Subang, Jawa Barat, kini menarik perhatian media internasional. Menanggapi pemberitaan yang berkembang, pihak BYD Indonesia akhirnya buka suara dan memberikan klarifikasi terkait situasi sebenarnya di lapangan.

Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther Panjaitan, menegaskan bahwa pemberitaan mengenai gangguan ormas terhadap proyek strategis ini cenderung dibesar-besarkan dan tidak sepenuhnya mencerminkan kondisi riil di lapangan.

Ia memastikan bahwa proses pembangunan pabrik BYD di Subang saat ini berjalan sesuai rencana dan dalam suasana yang kondusif.

Baca juga : Dedi Mulyadi Bantah Kisruh Ormas Ganggu Pabrik BYD, Singgung SMAN 1 Bandung

"Pemberitaan yang beredar adalah berlebihan dan tidak sesuai situasi sebenarnya di lapangan. Pembangunan berjalan kondusif dan lancar," ujar Luther melalui pesan singkat yang diterima, Kamis (8/5).

Lebih lanjut, Luther mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima kunjungan resmi dari utusan Dewan Ekonomi Nasional yang didampingi oleh perwakilan TNI-Polri pada 6 Mei 2025. Dalam pertemuan tersebut, BYD menyampaikan kondisi aktual proyek yang jauh berbeda dari pemberitaan yang ramai beredar.

"Perlu dipahami bahwa proyek BYD di dalam kawasan industri yang sudah dikelola secara profesional dan berpengalaman," tegasnya.

Luther juga menyoroti dampak positif kehadiran BYD bagi masyarakat Subang.

"Masyarakat Subang juga sangat terbantu dengan proyek strategis ini karena memberikan lapangan pekerjaan baru dan peningkatan ekonomi. Begitu juga Dukungan Pemda Jabar, Pemda Subang, dan TNI Polri juga sangat serius mengawal," imbuhnya. Pernyataan ini sekaligus menepis anggapan negatif terkait keberadaan proyek BYD di Subang.

Baca juga : Polisi Siap Selidiki Ancaman Pembunuhan Dedi Mulyadi, Akun Anonim Terus Teror Lewat YouTube

Sebelumnya, sorotan terhadap isu ini mencuat setelah media asing, seperti South China Morning Post, menyoroti fenomena premanisme di Indonesia yang kini disebut "naik kelas" hingga mengganggu proyek investasi besar seperti pabrik BYD senilai US$1 miliar dan juga pabrik Vinfast di Subang.

Kabar mengenai gangguan ormas ini pertama kali diungkapkan oleh Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno. Saat memenuhi undangan Pemerintah China di Shenzhen, Eddy mendengar langsung informasi mengenai adanya "permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD."

Eddy pun menekankan pentingnya ketegasan pemerintah dalam menangani isu ini agar investor asing merasa aman dan terjamin investasinya di Indonesia.

"Sempat ada permasalahan terkait premanisme ormas yang mengganggu pembangunan dari sarana produksi BYD. Pemerintah perlu tegas untuk kemudian menangani permasalahan ini, jangan sampai investor datang ke Indonesia dan merasa kemudian tidak mendapatkan jaminan keamanan, hal yang paling mendasar bagi investasi untuk masuk ke Indonesia," tegas Eddy melalui unggahan video di Instagram.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post