×
image

Israel Lancarkan Serangan Balasan ke Yaman Usai Rudal Hantam Dekat Tel Aviv

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 06 May 2025

Militer Israel mengklaim telah melancarkan serangan udara terhadap pelabuhan Hodeidah dan sebuah pabrik semen di Yaman.(foto X/@shiapost)

Militer Israel mengklaim telah melancarkan serangan udara terhadap pelabuhan Hodeidah dan sebuah pabrik semen di Yaman.(foto X/@shiapost)


LBJ - Militer Israel mengklaim telah melancarkan serangan udara terhadap pelabuhan Hodeidah dan sebuah pabrik semen di Yaman pada hari Senin (5/5/2025). Israel menyatakan bahwa lokasi-lokasi tersebut digunakan untuk mendukung operasi kelompok Houthi melawan Israel.

Serangan tersebut dilaporkan melukai sedikitnya 21 orang. Hal ini disampaikan oleh juru bicara kementerian kesehatan yang dipimpin Houthi, Anees al-Asbahi.

Menurut keterangan militer Israel, jet tempur mereka menargetkan infrastruktur yang terkait dengan Houthi. Salah satu targetnya adalah pabrik semen di sebelah timur Hodeidah. Pabrik itu disebut sebagai "sumber daya ekonomi penting" yang digunakan dalam pembangunan terowongan dan infrastruktur militer.

"Pelabuhan Hodeidah berfungsi sebagai pusat transfer senjata dan peralatan Iran untuk kebutuhan militer," demikian pernyataan militer Israel.

Klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen.

Baca juga: Netanyahu Janji Balas Serangan Houthi ke Bandara Ben Gurion

Stasiun televisi Al Masirah yang dikelola Houthi melaporkan adanya enam serangan Israel yang menghantam pelabuhan Hodeidah. Mereka menyalahkan Israel dan Amerika Serikat atas serangan tersebut.

Jurnalis Axios, Barak Ravid, mengutip seorang pejabat senior AS yang menyatakan bahwa serangan udara tersebut dikoordinasikan antara Israel dan AS.

Namun, sumber pertahanan AS kepada Al Jazeera menyatakan bahwa "pasukan AS tidak berpartisipasi dalam serangan Israel di Yaman hari ini." Kendati demikian, mereka tidak menyangkal kemungkinan adanya dukungan non-mematikan yang diberikan.

Serangan ini terjadi setelah sebuah rudal balistik yang ditembakkan dari Yaman pada hari Minggu menghantam dekat Bandara Internasional Ben Gurion di luar Tel Aviv.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebelumnya telah berjanji akan melakukan pembalasan atas serangan Houthi tersebut. Serangan rudal hari Minggu menjadi yang pertama diketahui berhasil menghindari intersepsi sejak kelompok Yaman itu mulai menargetkan Israel pada November 2023.

Baca juga: Israel Panggil Puluhan Ribu Tentara Cadangan Perluas Serangan Gaza

Koresponden Al Jazeera, Ali Hashem, melaporkan bahwa sekitar 30 pesawat tempur Israel terlibat dalam operasi hari Senin. Operasi ini disebut diawasi langsung oleh Netanyahu dan Menteri Pertahanan Israel Katz dari pusat komando di Tel Aviv.

Hashem menilai bahwa serangan ini menandai "fase baru" dalam serangan Israel terhadap Yaman.

Dia menambahkan bahwa sejak Presiden AS Donald Trump kembali berkuasa pada bulan Januari, AS telah melancarkan serangan yang lebih agresif terhadap Yaman. Serangan itu disebut "terkait langsung dengan kepentingan Israel."

Perlu dicatat bahwa ini bukan kali pertama Israel melakukan pengeboman terhadap target-target di Yaman. Pada bulan Desember lalu, serangan udara menghantam terminal minyak Ras Isa dan lokasi-lokasi lain di provinsi Hodeidah. Serangan itu menyebabkan sedikitnya sembilan orang tewas.

Meskipun sebagian besar proyektil yang diluncurkan Houthi berhasil dicegat, serangan hari Minggu disebut sebagai "serangan paling signifikan." Hal ini disampaikan oleh Hashem, mengingat kelompok Houthi telah meluncurkan kampanyenya sejak November 2023.

Kampanye itu disebut sebagai respons terhadap perang Israel di Gaza dan sebagai bentuk solidaritas terhadap Palestina. Sebelumnya, sebuah pesawat nirawak juga pernah menghantam sebuah gedung di Tel Aviv pada tahun lalu.

Sejak November 2023, Houthi, yang juga dikenal sebagai Ansar Allah, telah melancarkan lebih dari 100 serangan pesawat tak berawak dan rudal. Serangan-serangan tersebut menargetkan kapal-kapal yang mereka klaim terkait dengan Israel di Laut Merah.

Meskipun Houthi sempat menghentikan serangan selama gencatan senjata di Gaza pada tahun ini, mereka kembali melanjutkan operasinya pada bulan Maret. Hal ini terjadi setelah Israel menghentikan bantuan kemanusiaan ke Gaza dan melanjutkan ofensifnya.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post