Prabowo Tantang Biaya Haji Indonesia Lebih Murah dari Malaysia
By Cecep Mahmud
05 May 2025

Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan penurunan biaya haji untuk tahun 2026.
LBJ - Presiden RI Prabowo Subianto menargetkan penurunan biaya haji untuk tahun 2026. Ia bahkan menantang jajarannya, khususnya Badan Penyelenggara (BP) Haji, untuk mencapai biaya yang lebih murah dari Malaysia.
"Kita berjuang keras untuk menurunkan biaya haji semurah-murah yang kita mampu," ujar Prabowo di Terminal 2F Khusus Haji dan Umrah Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Minggu (4/5/2025).
Ia meminta Menteri Agama dan Kepala Badan Haji untuk berkoordinasi mencari solusi penurunan biaya.
Prabowo secara khusus meminta Garuda Indonesia melakukan efisiensi. Ia menargetkan penurunan biaya transportasi.
"Dan itu yang kita harus capai sekarang alhamdulillah menurunkan biaya haji Rp 4 juta yang sudah dirasakan oleh jemaah haji tahun ini 203.000, tapi Rp 4 juta saya minta dikurangi lagi, karena saya belum puas. Kita harus yang termurah yang bisa kita capai," tegasnya.
Baca juga: BGN Usut Kasus Keracunan Makanan di Bandung dan Tasikmalaya
"Kalau bisa lebih murah dari Malaysia. Saya kira bisa kira-kira Pak Kepala Badan? Ya siap, Menteri Agama? Insya Allah. Ditonton loh ini," imbuh Prabowo.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menjelaskan kompleksitas penentuan biaya haji. Ia menyebut durasi tinggal jemaah di Arab Saudi sebagai faktor utama mahalnya biaya.
"Kalau kita bisa menghemat lima hari, berapa itu? 4 kali 5, Rp 200 miliar. Belum lagi yang lain. Jadi, saya kira teknologi itu juga akan mempermudah," ucapnya.
Nasaruddin juga menyinggung kenaikan pajak di Arab Saudi dan penguatan dolar AS. Namun, Kemenag berhasil menekan biaya haji 2025 sebesar Rp 4 juta per jemaah melalui efisiensi.
Kementerian Agama (Kemenag) mengungkapkan efisiensi komponen operasional layanan umum sebesar Rp 600 miliar sebagai penyebab penurunan biaya haji 2025.
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kemenag, Hilman Latief, menyebut efisiensi juga dilakukan pada akomodasi, konsumsi, dan layanan di Armuzna.
"Seperti saya sampaikan, efisiensinya cukup signifikan karena keberhasilan dalam proses negosiasi," ujarnya.
Baca juga: Panglima TNI Jadi Sorotan Usai Polemik Mutasi Putra Try Sutrisno
Wakil Kepala BP Haji, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengakui beratnya tugas menurunkan biaya haji. Ia berjanji akan menelusuri komponen biaya, terutama yang menyebabkan inefisiensi, tanpa mengurangi kualitas pelayanan.
"Tentu tugas berat kami di 2026 adalah telusuri cost pembentuk biaya haji, supaya bisa dikurangi, terutama yang menyebabkan inefisiensi, tetapi tidak mengurangi pelayanan," kata Dahnil.
Dahnil menyoroti potensi efisiensi pada biaya katering dan transportasi. Ia mengusulkan skema kerja sama dengan sektor pariwisata Saudi untuk mengisi pesawat charter yang pulang kosong.
"Skema-skema itu yang kita bicarakan supaya bisa menekan biaya pesawat," imbuhnya.
Target Prabowo untuk menurunkan biaya haji hingga lebih murah dari Malaysia menempatkan tekanan pada BP Haji dan Kemenag. Efisiensi di berbagai sektor operasional menjadi kunci untuk mencapai target tersebut, tanpa mengorbankan kualitas layanan bagi jemaah.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini