Perpustakaan Jakarta Akan Buka hingga Pukul 11 Malam, Pramono Anung Ingin Anak Muda Tak Kehilangan Akses Belajar
By Shandi March
02 May 2025
.jpeg)
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berencana membuka layanan perpustakaan di Jakarta hingga malam hari. (X@pramonoanung)
LBJ - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo berencana memperluas akses pendidikan dengan membuka layanan perpustakaan di ibu kota hingga malam hari. Rencana ini masuk dalam program 100 hari kerja Pramono yang fokus pada keadilan sosial, khususnya bagi pelajar dan kelompok masyarakat kurang mampu.
"Perpustakaan akan kami buka sampai malam, mungkin jam 10 atau jam 11 malam. Kita akan segera lakukan karena ini merupakan bagian untuk memberikan pendidikan dan juga kesempatan kepada anak-anak yang membutuhkan," kata Pramono di Balai Kota Jakarta, Jumat (2/5/2025).
Kebijakan ini menjadi jawaban atas keterbatasan fasilitas belajar yang dapat diakses pelajar pada malam hari, terutama bagi mereka yang tidak memiliki ruang belajar memadai di rumah. Program ini juga akan bersinergi dengan peningkatan aktivitas edukatif di taman kota dan museum.
Baca juga : 39 Siswa Nakal di Purwakarta Dibina di Barak Militer, 1 Orang Kabur Sebelum Pelatihan
Pramono menegaskan bahwa komitmen pemerintah provinsi dalam memperluas ruang belajar publik bukan sekadar simbolis. Ia ingin memastikan setiap anak Jakarta punya kesempatan yang sama untuk tumbuh dan belajar.
Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional 2025, Pemprov DKI juga menggulirkan tahap kedua program pemutihan ijazah bagi siswa dari keluarga kurang mampu. Sebanyak 371 siswa telah menerima manfaat tersebut, menyusul 117 siswa pada tahap pertama.
"Hari ini sebanyak 371 siswa menerima bantuan untuk tahap kedua. Sehingga sebanyak 488 siswa telah menerima program pemutihan ijazah senilai Rp1,69 miliar," jelas Pramono.
Program ini menyasar 6.652 siswa di Jakarta sepanjang tahun 2025. Pramono menekankan pentingnya keberlanjutan pendidikan bagi semua lapisan warga.
Baca juga :Keracunan Miras Oplosan di Penjara Bukittinggi: 2 Tewas, 3 Masih Kritis
“Program ini penting agar para siswa bisa melanjutkan pendidikan atau memanfaatkan ijazahnya untuk mencari pekerjaan. Tidak boleh ada anak Jakarta yang tertahan masa depannya hanya karena tidak mampu menebus ijazah,” tegasnya.
Pramono berharap dengan dibukanya akses perpustakaan hingga malam serta pemutihan ijazah, tak ada lagi hambatan struktural yang menghalangi anak-anak Jakarta meraih masa depan lebih baik.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini