39 Siswa Nakal di Purwakarta Dibina di Barak Militer, 1 Orang Kabur Sebelum Pelatihan
By Shandi March
02 May 2025
.jpeg)
Sejumlah anak nakal mulai dibina masuk barak militer. (X@SeputariNews)
LBJ — Sebanyak 39 siswa dari sejumlah sekolah di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mengikuti program pembinaan khusus di lingkungan militer setelah terlibat aksi kenakalan remaja. Mereka dikirim ke barak milik Resimen Artileri Medan 1 Sthira Yudha, Batalyon Artileri Medan 9 TNI AD, pada Kamis (1/5).
Pemerintah Kabupaten Purwakarta bekerja sama dengan TNI AD untuk menginisiasi program ini. Para siswa diantar oleh orang tua mereka sendiri dan dijemput menggunakan truk militer.
Namun, satu siswa gagal ikut pembinaan karena tidak datang meskipun orang tuanya sudah hadir.
"Ya mulai hari ini kita serah terima, pertama orang tuanya menitipkan ke pemerintah daerah, kami serahkan ke Resimen Armed 1. Program ini dimulai ini, jumlahnya ada 39, awalnya 40 orang tuanya datang, siswanya enggak datang, ini lagi dicari sama ortunya, Insya Allah akan dilatih di sini akan dibina," ujar Bupati Purwakarta Saepul Bahri Binzein, dikutip dari detik.com.
Baca juga : Imparsial Kritik Dedi Mulyadi: Kirim Siswa Nakal ke Barak TNI Dinilai Langgar HAM
Zein menjelaskan bahwa para siswa ini terlibat pelanggaran seperti bolos sekolah, tawuran, hingga penyalahgunaan miras dan narkoba. Ia menyebut langkah ini diambil karena beberapa orang tua merasa sudah menyerah menangani anaknya sendiri.
"Yang pertama dia bolos sekolah, tawuran, miras, narkoba. Payung hukum kami lihat kejadian sudah luar biasa, kalau misal orang tuanya tidak bisa didik udah menyerah, ini ada bacok teman bacok orang tua masih mau menunggu payung hukum, kita harus ambil langkah sesuai aturan, ambil langkah kita titipkan kepada lembaga yang kita anggap mampu membina mereka," kata Zein.
Kolonel Arm Roni Junaidi dari Resimen Armed 1 Kostrad menjelaskan bahwa para siswa mengikuti pemeriksaan kesehatan dan psikologis di awal program. Selama dua pekan, mereka akan menempuh pendidikan berkarakter berbasis militer.
“Para siswa akan mendapatkan kurikulum khusus yang mencakup pendidikan karakter, bela negara, psikologi, dan spiritualitas,” terang Roni.
Baca juga :Ratusan Siswa SMPN 35 Bandung Diduga Keracunan Usai Konsumsi MBG
Rutinitas mereka mencakup salat subuh berjamaah, olahraga pagi, menjaga kebersihan, makan teratur, hingga sesi motivasi dan konseling. Materi disusun secara kolaboratif oleh unsur TNI, Polri, Pemda, Dinas Sosial, dan psikolog anak.
Salah satu wali murid, berinisial ES, menyatakan dukungannya. Ia mengaku kewalahan mendidik anaknya di rumah karena anaknya sulit salat dan menolak bersekolah.
"Enggak saya mah, enak, anak saya bisa dididik, suka susah salat, sekolah susah, yang ada kenakalan mudah-mudahan dibawa ke sini ada hikmahnya, jadi lebih baik, di rumah susah, pusing, susah didengar. Mudah-mudahan selesai dari sini lebih baik," ucap ES.
Program pembinaan dijadwalkan selama 14 hari atau dua pekan, dan siswa tetap mendapatkan pelajaran dengan metode berbeda.
Baca juga :PPATK Blokir Lebih dari 5.000 Rekening Judi Daring Senilai Rp 600 Miliar
Pemerintah menilai kenakalan remaja di Purwakarta sudah berada di titik mengkhawatirkan. Alih-alih menunggu aturan, Zein memilih langkah cepat demi menyelamatkan masa depan generasi muda.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini