×
image

Trump Kritik Keras Serangan Rusia ke Kyiv, Desak Putin Berhenti!

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 25 Apr 2025

Donald Trump, mengeluarkan kritik tajam terhadap Putin, setelah serang ibu kota Ukraina, Kyiv. (tangkap layar X)

Donald Trump, mengeluarkan kritik tajam terhadap Putin, setelah serang ibu kota Ukraina, Kyiv. (tangkap layar X)


LBJ - Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengeluarkan kritik tajam terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyusul serangan rudal Rusia yang menghantam ibu kota Ukraina, Kyiv. Serangan tersebut mengakibatkan setidaknya 12 orang tewas dan puluhan lainnya terluka.

Melalui unggahan di platform media sosialnya, Truth Social, Trump menyebut serangan itu "tidak perlu" dan "sangat" tidak tepat waktu.

"Vladimir, Berhenti! 5.000 tentara tewas setiap minggunya," tulis Trump dalam unggahannya pada hari Kamis.

Kritik langsung dari Trump ini muncul di tengah desakan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, kepada sekutu-sekutunya untuk meningkatkan tekanan terhadap Rusia agar mengakhiri perang yang telah berlangsung lebih dari tiga tahun.

Baca juga : Keji! Blokade Bantuan Israel Biarkan Warga Gaza Merana di Tengah Bombardir

Zelenskyy, dalam konferensi pers di Afrika Selatan bersama Presiden Cyril Ramaphosa, menyatakan kekecewaannya atas kurangnya tekanan kuat dari AS terhadap Rusia dalam upaya perdamaian.

Trump membela pemerintahannya, mengklaim telah memberikan "banyak tekanan" terhadap Rusia. Ia juga menegaskan kembali ketidaksenangannya terhadap serangan tersebut.

Namun, Trump menyatakan bahwa kemajuan signifikan telah dicapai dalam negosiasi perdamaian dan Kremlin telah menunjukkan "konsesi yang cukup besar" dengan terbuka untuk "menghentikan perang, menghentikan perebutan seluruh negara."

"Beberapa hari ke depan akan menjadi sangat penting. Pertemuan sedang berlangsung sekarang," kata Trump.

"Saya pikir kita akan mencapai kesepakatan... Saya pikir kita sudah sangat dekat," sambungnya.

George Barros, seorang analis di Institut Studi Perang, berpendapat bahwa AS memiliki berbagai cara untuk meningkatkan tekanan terhadap Putin jika mereka memilih untuk melakukannya.

"Ada hal-hal yang dapat dilakukan AS untuk membuat Vladimir berhenti. Putin memiliki kelemahan yang kita abaikan atau pilih untuk tidak kita manfaatkan," kata Barros.

Baca juga: Rusia Hantam Ibu Kota Ukraina, Kyiv, Usai Pernyataan Trump Soal Zelensky

Serangan Rusia ke Kyiv pada hari Kamis melibatkan sejumlah besar rudal dan drone, menyebabkan kerusakan parah dan korban jiwa. Olena Davydiuk, seorang warga Kyiv, menggambarkan jendela-jendela pecah dan pintu-pintu "jatuh dari engselnya" akibat serangan tersebut.

Ukraina mengklaim berhasil mencegat sebagian besar rudal dan drone yang diluncurkan Rusia. Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan bahwa "tujuan serangan tercapai" dan mengklaim telah menewaskan ratusan tentara Ukraina.

Kementerian Luar Negeri Rusia menuduh Zelenskyy "merusak" diplomasi dan menolak tuduhan bahwa Rusia menghalangi upaya perdamaian. Kecaman terhadap serangan Rusia juga datang dari Uni Eropa dan Prancis, yang menekankan bahwa Rusia harus menghentikan agresinya untuk mencapai perdamaian.

Serangan Rusia ke Kyiv telah meningkatkan ketegangan dan menimbulkan keraguan atas upaya perdamaian yang sedang berlangsung. Kecaman internasional terhadap Rusia semakin kuat, dan tekanan terhadap Putin untuk menghentikan perang terus meningkat.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post