Serangan Israel di Gaza Tewaskan 32 Warga Palestina
By Cecep Mahmud
23 Apr 2025

Pertahanan Sipil Gaza menyatakan bahwa Israel juga menargetkan buldoser yang digunakan untuk operasi kemanusiaan. (tangkap layar)
LBJ - Serangan pasukan Israel di Jalur Gaza kembali menelan puluhan korban jiwa. Sedikitnya 32 warga Palestina dilaporkan tewas sejak fajar. Serangan udara juga menghancurkan peralatan penting untuk evakuasi korban.
Sebanyak 11 orang dilaporkan tewas terbakar di dalam rumah mereka di Khan Younis. Tujuh anggota keluarga lainnya tewas akibat serangan udara di bagian barat Kota Gaza pada hari Selasa. Tiga warga sipil, termasuk dua anak perempuan, juga menjadi korban serangan di kamp pengungsi Nuseirat.
Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan serangan terhadap unit perawatan intensif (ICU) Rumah Sakit Anak Al-Durra di Kota Gaza. Serangan sekitar tengah malam itu juga menargetkan panel surya fasilitas kesehatan tersebut.
Komisaris Jenderal UNRWA, Philippe Lazzarini, menyatakan keprihatinannya atas kondisi lebih dari dua juta warga Gaza yang mayoritas adalah wanita dan anak-anak.
Baca juga: Serangan Udara Israel Kembali Tewaskan Warga Sipil di Gaza
Lazzarini menyebut Gaza sebagai "tanah keputusasaan". Ia juga mengungkapkan bahwa hampir 3.000 truk bantuan kemanusiaan UNRWA tertahan di luar Gaza. Sementara itu, persediaan makanan dan obat-obatan di dalam wilayah tersebut menipis dengan cepat.
"Kelaparan menyebar," tegas Lazzarini, yang juga menyebut bantuan kemanusiaan sebagai "senjata perang".
Pelapor khusus PBB untuk wilayah Palestina yang diduduki, Francesca Albanese, memperingatkan bahwa menghalangi bantuan kemanusiaan adalah kejahatan perang. Tindakan ini dinilai akan memperburuk kondisi kehidupan warga Palestina di Gaza.
Hamas mengecam blokade Israel yang dimulai sejak 2 Maret. Mereka menyebut situasi di Gaza sebagai "bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya" akibat kekurangan makanan, air, bahan bakar, dan obat-obatan.
Kelompok tersebut juga mengecam serangan harian terhadap tempat penampungan, rumah sakit, dan kawasan permukiman sebagai "kejahatan yang direncanakan".
Baca juga: Harga Emas Dunia Kembali Pecah Rekor, Tembus US$ 3.400 Per Troy Ons
Hamas menyerukan PBB dan lembaga internasional lainnya untuk menekan Israel agar mencabut blokade bantuan. Tareq Abu Azzoum dari Al Jazeera melaporkan intensitas serangan udara dan pemboman artileri yang meningkat signifikan dalam 24 jam terakhir. Ia menyoroti pola serangan yang "difokuskan untuk memusnahkan seluruh keluarga".
Pertahanan Sipil Gaza menyatakan bahwa Israel juga menargetkan buldoser yang digunakan untuk operasi kemanusiaan. Sembilan buldoser yang didatangkan selama gencatan senjata sebelumnya hancur akibat serangan di garasi kotamadya Jabalia al-Nazlh. Pejabat Pertahanan Sipil, Mohammed el-Mougher, menyebutkan bahwa koordinat lokasi buldoser telah dibagikan kepada Israel.
Tentara Israel mengklaim bahwa peralatan berat yang dihancurkan digunakan "untuk tujuan teror". Namun, 30 kelompok hak asasi manusia, termasuk Oxfam dan Medical Aid for Palestinians, mengeluarkan pernyataan yang mengutuk peningkatan kekerasan Israel di Gaza dan Tepi Barat. Mereka mendesak para pemimpin dunia untuk segera bertindak dan menegakkan tanggung jawab hukum dan moral mereka.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini