Puluhan Siswa MAN Cianjur Keracunan Massal Usai Santap Makan Bergizi Gratis
By Shandi March
22 Apr 2025
. (FotoX@deberita_com).jpeg)
Ilustrasi. Puluhan Siswa MAN Cianjur Keracunan Massal Usai Santap Makan Bergizi Gratis. (Foto:X@deberita_com)
LBJ – Program makan bergizi gratis (MBG) yang seharusnya menjadi solusi pemenuhan gizi pelajar justru berubah menjadi petaka. Senin (21/4), puluhan siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) I Cianjur mengalami gejala keracunan setelah menyantap hidangan MBG di sekolah mereka.
Keluhan yang dilaporkan mulai dari pusing, mual, hingga muntah. Hingga malam hari, 21 siswa telah mendapat perawatan di RSUD Cianjur dan RS Bhayangkara. Namun angka ini kemungkinan bertambah, mengingat 800 siswa turut menyantap menu yang sama saat jam makan siang.
“Satu kelas 36 orang mendapat jatah MBG pada siang hari, saya sempat mencium bau tidak sedap dari ayam suwir yang menjadi lauk, selang beberapa jam setelah menyantap makanan tersebut, saya merasa pusing, mual dan muntah,” ungkap M Raihan (16), salah satu siswa yang menjalani perawatan di rumah.
Kepala Dinas Kesehatan Cianjur, Frida Laila Yahya, menyebut pihaknya tengah menelusuri penyebab utama keracunan.
Baca juga : Kepala BGN: Dapur Mitra MBG di Jaksel Berhenti Operasi Akibat Masalah Internal
“Kami akan mengambil sampel makanan atau sisa makanan guna memastikan penyebab keracunan yang menimpa puluhan siswa MAN I Cianjur,” tegasnya.
Menurut Frida, pihaknya juga telah mengunjungi dapur produksi MBG serta mengirim sampel makanan ke laboratorium di Bandung. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah keracunan tersebut disebabkan oleh bahan makanan yang tak layak atau kesalahan dalam pengolahan makanan.
Kepala Sekolah MAN I Cianjur, Erma Sopiah, mengatakan bahwa hingga saat ini pihaknya masih mendata jumlah pasti siswa yang terdampak.
“Menjelang petang sekitar sembilan siswa mengeluhkan pusing, mual, dan muntah, menjalani perawatan di Unit Kesehatan Sekolah (UKS) sebelum akhirnya dijemput orang tua. Hingga Senin malam sekitar 21 orang mendapat penanganan medis di dua rumah sakit,” jelasnya.
Baca juga :Kejagung Tetapkan Tiga Tersangka Perintangan Kasus Korupsi Timah dan Gula
Namun dari pantauan di lapangan, beberapa siswa memilih berobat ke puskesmas atau dirawat di rumah karena gejalanya masih ringan. Hal ini membuat proses pendataan menjadi lebih rumit dan berpotensi membuat jumlah korban yang terlapor jauh dari angka sebenarnya.
Program Gizi Gratis Gagal?
Program makan bergizi gratis yang dirancang pemerintah sebenarnya ditujukan untuk mendongkrak asupan nutrisi siswa, terutama di daerah-daerah. Namun, insiden seperti ini justru mencoreng niat baik tersebut dan membuka celah pertanyaan serius: bagaimana kualitas pengawasan makanan dalam program MBG?
Pihak berwenang didesak untuk mengevaluasi secara menyeluruh vendor makanan yang terlibat dalam proyek ini, serta meningkatkan pengawasan di setiap dapur produksi agar peristiwa serupa tidak terulang di tempat lain.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini