Mahasiswa Kembali Demo Turun ke Jalan Hari Ini, Tolak UU TNI di Gedung DPR
By Shandi March
27 Mar 2025
. (X@TxtDriPolitik).jpeg)
Aksi demo bertajuk “Indonesia Gelap” yang digelar Aliansi BEM SI, di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin, (17/2). (X@TxtDriPolitik)
LBJ – Gelombang penolakan terhadap Undang-Undang Tentara Nasional Indonesia (UU TNI) terus berlanjut. Hari ini, Kamis (27/3), ribuan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan kembali menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI, Jakarta.
Koordinator Media BEM SI Kerakyatan, Annas Rabbani, menegaskan bahwa aksi ini dilakukan bersama koalisi masyarakat sipil.
Demonstrasi dijadwalkan dimulai pukul 13.30 WIB dengan membawa tuntutan utama pencabutan UU TNI dan penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang Kepolisian Negara Republik Indonesia (RUU Polri).
“Untuk tuntutan aksi kita masih membawa narasi Indonesia Gelap, juga cabut UU TNI, tolak RUU Polri,” ujar Annas Rabbani, Rabu (26/3).
Annas belum dapat memastikan jumlah peserta aksi secara rinci, namun ia mengklaim bahwa massa demonstrasi kali ini berasal dari lebih dari 50 organisasi dan aliansi.
Baca juga : KPK Panggil Febri Diansyah Sebagai Saksi Kasus Dugaan Suap Harun Masiku
Menurutnya, ini menjadi salah satu aksi mahasiswa terbesar dalam beberapa bulan terakhir.
“Gambarannya ketika aksi bakal dihadiri 50 lebih gabungan organisasi dan aliansi,” jelasnya.
Sementara itu, dalam aksi hari ini, mahasiswa yang tergabung dalam BEM SI Kerakyatan diminta untuk tidak menggunakan almamater kampus mereka.
Annas menyebut aturan tersebut meniru aksi demonstrasi bertajuk “Indonesia Gelap” yang telah dilakukan sebelumnya.
“Besok (hari ini) aksinya dress code bebas,” tambahnya.
Gelombang Penolakan Terus Meluas
Sebelumnya, DPR RI telah mengesahkan RUU TNI pada Kamis (20/3), meskipun mendapat kritik tajam dari berbagai elemen masyarakat sipil.
Baca juga : Pemprov Jakarta Gratiskan PBB Rumah dan Apartemen, Ada Syaratnya
Beberapa kelompok menilai UU TNI yang baru berpotensi melemahkan kontrol sipil terhadap militer dan membuka peluang campur tangan militer dalam urusan sipil.
Selain di Jakarta, aksi protes juga terjadi di sejumlah daerah lain di Indonesia. Beberapa laporan menyebutkan bahwa demonstrasi di berbagai wilayah sempat diwarnai ketegangan akibat tindakan represif aparat kepolisian terhadap massa aksi.
Gelombang aksi penolakan ini diprediksi masih akan terus berlangsung dalam beberapa waktu ke depan, seiring dengan meningkatnya tekanan publik terhadap pemerintah dan DPR.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini