×
image

Sekjen MPR Siti Fauziah Dorong Transformasi Ekonomi Inklusif untuk Perempuan Indonesia

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 21 Mar 2025

 Siti Fauziah menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun support system yang kuat bagi perempuan. (dok MPR)

Siti Fauziah menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun support system yang kuat bagi perempuan. (dok MPR)


LBJ - Sekretaris Jenderal MPR RI, Siti Fauziah, mendorong terwujudnya sistem ekonomi yang lebih inklusif dan berpihak pada perempuan. Hal ini disampaikan dalam acara talkshow peringatan International Women's Day bertajuk “Ekonomi Inklusif: Saatnya Perempuan Memimpin” di Gedung Nusantara V, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (20/3/2025).

Dalam sambutannya, Siti Fauziah menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk membangun support system yang kuat bagi perempuan agar mampu berkontribusi dalam sektor ekonomi.

“Kolaborasi ini perlu dibangun lintas sektor, seperti masyarakat, lembaga masyarakat, hingga pemerintah sebagai pemangku kebijakan sampai pada perempuan itu sendiri,” ujar Siti, Jumat (21/3/2025).

Menurut Siti, transformasi sistem inklusif akan membuka ruang bagi perempuan untuk memaksimalkan peran ganda mereka di ranah domestik maupun publik.

Baca juga: Kecelakaan Bus Jemaah Umrah di Arab Saudi, Enam WNI Meninggal Dunia

Acara tersebut juga dihadiri oleh sejumlah tokoh perempuan, seperti Ketua Umum DPP Perempuan Bangsa sekaligus Wakil Ketua Komisi I DPR RI Dr. Nihayatul Wafiroh, Ketua Umum APIMSA Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz, Wakil Ketua Badan Pengkajian MPR RI Hindun Anisah, serta pimpinan berbagai organisasi perempuan dan politik.

Perempuan dalam Pusaran Tantangan Ekonomi

Siti Fauziah menyoroti bahwa kondisi ekonomi saat ini membuka peluang bagi perempuan untuk terlibat aktif. Hal ini dipengaruhi oleh meningkatnya kebutuhan tenaga kerja dan peningkatan tingkat pendidikan perempuan.

Namun demikian, ia juga menggarisbawahi tantangan besar yang dihadapi perempuan, terutama dari kalangan menengah ke bawah.

“Mereka kerap terkendala modal finansial maupun sosial, termasuk kurangnya kapasitas pengetahuan. Tidak sedikit pula yang terjerat utang dan menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga,” ujarnya.

Baca juga: Netanyahu Pecat Kepala Shin Bet Ronen Bar

Menghapus Stigma, Membangun Peran Setara

Siti menekankan bahwa peran perempuan saat ini tidak lagi terbatas sebagai ibu rumah tangga. Perempuan telah menjadi aktor penting dalam berbagai bidang kehidupan sosial dan ekonomi.

“Perempuan selalu dipandang sebagai sosok yang memiliki peran ganda. Mereka mengurus rumah sekaligus menjalankan pekerjaan di ruang publik,” jelasnya.

Karena itu, menurut Siti, perlu ada upaya kolektif agar perempuan saling mendukung satu sama lain.

“Support system yang kuat sesama perempuan akan menjadi fondasi bagi lahirnya ekonomi inklusif dan perempuan yang tangguh, bukan lagi kaum lemah seperti stigma yang melekat selama ini,” tutup Siti.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post