Viral Parade Militer ke DPR RI Jelang Rapat RUU TNI, Dandhy Laksono Singgung Sama Dengan Era Soeharto
By Shandi March
20 Mar 2025
.jpeg)
Aktivis dan jurnalis senior, Dandhy Laksono menyoroti mengenai ratusan anggota TNI yang turun ke gedung DPR RI. (X@Dandhy_Laksono)
LBJ - Sebuah rekaman yang menunjukkan iring-iringan truk dan bus berisi anggota militer menuju Gedung DPR RI menjadi perbincangan hangat di media sosial. Kejadian ini terjadi menjelang rapat Paripurna pembahasan RUU TNI pada 20 Maret 2025. Publik mempertanyakan maksud dari pengerahan pasukan dalam jumlah besar tersebut.
Video yang diunggah oleh akun X @barengwarga menunjukkan suasana dini hari ketika kendaraan militer mulai berdatangan.
"04:45, surat cinta dari rezim ke rakyat: Dikirimi tentara dengan datang banyak banget setruk-truk," tulis akun tersebut dalam cuitannya.
Fenomena ini menarik perhatian aktivis dan jurnalis senior, Dandhy Laksono, yang menyoroti dampak ekonomi dari aksi tersebut.
Ia menilai bahwa kondisi ekonomi Indonesia, termasuk nilai tukar rupiah dan indeks harga saham gabungan (IHSG), semakin terpuruk. Menurutnya, langkah mengerahkan aparat justru memperburuk citra Indonesia di mata investor.
Baca juga : DPR Bakal Sahkan RUU TNI Jadi Undang-Undang Hari Ini
"Rupiah, IHSG, dan ekonomi turun, malah bikin parade militer. Investor makin yakin waktunya packing," cuit Dandhy Laksono dalam akun pribadinya.
Dandhy juga membandingkan situasi ini dengan era pemerintahan Soeharto, di mana militer sering digunakan sebagai alat untuk menjamin stabilitas nasional.
Ia mengkritik pendekatan tersebut yang dinilainya tidak sesuai dengan konsep stabilitas demokratis yang ideal.
"Cara materialistik yang sama digunakan Soeharto untuk menjamin stabilitas nasional biar pelaku ekonomi tenang. Logika sesat, karena stabilitas yang genuine sebenarnya tidak tergantung kekuatan senjata," tambahnya.
Cuitan Dandhy Laksono menuai beragam respons dari warganet. Banyak yang menyuarakan kekhawatiran bahwa kehadiran militer dalam jumlah besar menandakan kondisi demokrasi yang semakin mengkhawatirkan.
Baca juga :Aksi UGM dan UII Tolak RUU TNI, Disebut Bangkitkan Otoritarianisme Orde Baru
"IHSG makin nyungsep," tandas akun @stenlyssimo, menyoroti dampak negatif dari peristiwa tersebut terhadap pasar saham.
"Betul banget, investor makin lari lihat Indonesia mencekam setiap saat. Mahasiswa nggak bersenjata hanya demo kritik untuk kebaikan bangsa tapi seolah-olah musuh bagi negara hingga diturunkan bertruk-truk TNI kayak mau perang lawan mahasiswa," tulis akun @khusnul_mommy.
"Semakin mirip dengan yang ada di Myanmar saat ini," tambah akun @hamdixxxx.
Situasi ini juga memicu perdebatan tentang arah demokrasi Indonesia dan apakah langkah tersebut mencerminkan upaya menjaga keamanan atau justru menekan kebebasan berpendapat.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini