Menteri Polandia Tertawa Bahas Gaza, Anggota Parlemen Eropa Ngamuk
By Shandi March
15 Mar 2025
 Marc Botenga pada Kamis (143) mengamuk saat Menteri Polandia tertawa bahas Gaza. (X@hippyygoat).jpeg)
Anggota Parlemen Eropa (MEP) Marc Botenga pada Kamis (143) mengamuk saat Menteri Polandia tertawa bahas Gaza. (X@hippyygoat)
LBJ - Anggota Parlemen Eropa (MEP) Marc Botenga mengungkapkan kemarahannya terhadap sikap beberapa pejabat Polandia yang dianggap tidak menghormati krisis kemanusiaan di Gaza.
Insiden ini terjadi dalam sesi pleno Parlemen Eropa pada Selasa (12/3), ketika Menteri Urusan Eropa Polandia, Adam Szlapka, dan rekannya tertangkap kamera tertawa saat membahas kondisi tragis di Palestina.
Marc Botenga, anggota parlemen asal Belgia, mengamuk dan secara tegas mengecam tindakan Szlapka dan koleganya yang tertawa dalam forum serius tersebut.
"Ini menunjukkan betapa munafiknya Eropa ketika berbicara tentang 'hak asasi manusia universal'," ujar Botenga kepada Anadolu, Kamis (14/3).
Botenga bahkan membagikan video dirinya di platform X, yang memperlihatkan dirinya secara langsung menegur Szlapka.
"Penghinaan mutlak terhadap kehidupan manusia, terutama rakyat Palestina. Mereka seharusnya merasa sangat malu dan meminta maaf," tegasnya.
Baca juga : PBB: Israel Lakukan Tindakan Genosida terhadap Warga Palestina di Gaza
Dalam video tersebut, ia memperingatkan Szlapka untuk berhenti tertawa.
"Ini tidak lucu. Orang Palestina juga manusia. Kalian seharusnya malu. Dan inilah yang menjadi ciri khas Uni Eropa saat ini, rasa tidak peduli terhadap kehidupan rakyat Palestina," tegasnya.
Eropa Dikritik Tak Menyentuh Akar Masalah di Gaza
Selain mengkritik sikap pejabat Polandia, Botenga menyoroti bagaimana perdebatan di Parlemen Eropa mengenai situasi Gaza justru tidak membahas akar permasalahannya.
"Mengapa situasinya semakin memburuk? Karena Israel memblokade semua bantuan kemanusiaan, makanan, bahkan listrik," katanya.
Menurutnya, kebijakan ini membuat warga Palestina kehilangan akses terhadap kebutuhan dasar mereka. Menurutnya keterlibatan Eropa dalam krisis ini harus segera dihentikan.
Baca juga :Pasukan Israel Serbu Masjid Al-Aqsa dan Sita Pengeras Suara
"Hari ini, keterlibatan Eropa dan kurangnya rasa hormat terhadap kehidupan rakyat Palestina harus segera dihentikan, karena akan ada harga yang harus dibayar. Saya berjanji akan memperjuangkannya," tambah Botenga.
Sejak Oktober 2023, serangan brutal Israel dan genosida di Gaza telah merenggut nyawa lebih dari 48.500 orang, dengan mayoritas korban adalah perempuan dan anak-anak. Serangan ini sempat mereda setelah gencatan senjata diberlakukan serta adanya pertukaran tahanan sejak Januari 2024.
Pada November 2024, Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, serta mantan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant. Keduanya didakwa atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Tak hanya itu, Israel juga tengah menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait tindakannya terhadap rakyat Palestina di wilayah tersebut.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini