×
image

Danantara Akan Kelola Seluruh BUMN pada akhir Maret, Termasuk yang Bermasalah

  • image
  • By Shandi March

  • 08 Mar 2025

Danantara merupakan salah satu SWF yang dibentuk pemerintah untuk membuat dana abadi. (X@ReikaAudi)

Danantara merupakan salah satu SWF yang dibentuk pemerintah untuk membuat dana abadi. (X@ReikaAudi)


LBJ – Semua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dipastikan akan bergabung dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) pada akhir Maret 2025. Kepastian ini disampaikan oleh Chief Operation Officer (COO) BPI Danantara, Dony Oskaria, yang menyebutkan bahwa proses pengalihan kepemilikan saham dari Kementerian BUMN ke Danantara saat ini sedang berlangsung.

“Kita harapkan akhir Maret ini sudah masuk ya. Ya setelah proses inbreng selesai, kemudian itu akan segera masuk BUMN-nya ke Danantara. Seluruhnya,” ujar Dony di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (7/3).

Dony mengungkapkan bahwa meskipun ada BUMN yang mengalami kerugian, jumlahnya tidak terlalu banyak. Khusus untuk BUMN Karya, pihaknya akan melakukan konsolidasi guna memperbaiki kondisi keuangan dan operasional perusahaan-perusahaan yang berada di bawah Danantara.

Ia juga menegaskan bahwa keberadaan Danantara akan memperkuat posisi perusahaan BUMN karena dividen yang sebelumnya harus disetorkan ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kini dapat dikelola secara langsung untuk ekspansi serta perbaikan perusahaan.

Baca juga : Presiden Prabowo Tegaskan Transparansi dalam Pengelolaan BPI Danantara

“Tentu akan lebih mudah dengan Danantara. Kalau dulu kan memang perusahaan itu satu-satu, kalau sekarang dengan proses konsolidasi. Tentu akan lebih memudahkan juga untuk kita melakukan proses perbaikan kondisi perusahaan-perusahaan kita yang saat ini belum memberikan keuntungan,” jelasnya.

Investasi di Sektor Strategis

Selain membantu perusahaan BUMN yang mengalami kendala keuangan, Danantara juga akan mengelola dividen dari perusahaan-perusahaan tersebut untuk diinvestasikan ke sektor-sektor strategis.

Dony menekankan bahwa langkah ini bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan memperkuat daya saing BUMN.

Baca juga :Burhanuddin Abdullah, Mantan Koruptor Kini Jadi Komisaris Utama PLN dan Ketua Tim Pakar Danantara

“Kita dulu punya Rp320 triliun untung, dividennya umpama Rp150 triliun, selama ini ke APBN, kemudian sekarang diinvestasikan, diinvestasikan untuk memperluas lagi kekuatan kita untuk percepatan pembangunan. Tetapi tentu yang diinvestasikan di sektor-sektor dan juga parameter yang memang memberikan hitungan ekonomis untuk Danantara,” pungkasnya.

Dengan kebijakan ini, diharapkan perusahaan-perusahaan BUMN yang bergabung di bawah Danantara dapat semakin berkembang dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post