Polisi Diduga Tendang Wajah Wanita ODGJ Usai Bakar Motor Satlantas, Ibu Korban Minta Keadilan
By Shandi March
07 Mar 2025
.jpeg)
Seorang wanita yang diduga ODGJ nekat membakar sepeda motor milik Satlantas. (X @bacottetangga__)
LBJ - Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Labuhanbatu, Sumatera Utara, ketika seorang wanita yang diduga Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) nekat membakar sepeda motor milik Satuan Lalu Lintas (Satlantas) setempat.
Peristiwa yang terekam dalam kamera CCTV itu langsung viral setelah beredar di media sosial. Namun, yang membuat publik lebih geram adalah aksi kekerasan yang dilakukan oleh seorang anggota polisi terhadap pelaku setelah penangkapannya.
Kejadian ini berlangsung pada Kamis, 6 Maret 2025, di Jalan Imam Bonjol, Kabupaten Labuhanbatu. Dalam rekaman CCTV, terlihat seorang wanita yang diduga ODGJ mendekati motor Satlantas yang terparkir, lalu tanpa alasan yang jelas, ia menyulut api hingga kendaraan tersebut terbakar.
Aksi tersebut sontak mengundang perhatian warga sekitar. Aparat kepolisian segera datang ke lokasi dan menangkap pelaku.
Baca juga : Pria di Cengkareng Jakbar Dikeroyok Kakak Ipar Pacar, Diduga Tak Direstui
Namun, situasi justru memanas ketika salah satu anggota polisi diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap wanita tersebut.
Polisi Diduga Tendang Wajah Pelaku
Tak hanya pembakaran motor yang menjadi sorotan, tetapi juga tindakan seorang anggota polisi yang diduga menendang wajah wanita tersebut setelah ditangkap. Video penganiayaan ini viral di media sosial dan menuai kecaman dari berbagai pihak.
"Seorang anggota Polri terekam tega menendang wajah wanita paruh baya ODGJ," tulis akun X @bacottetangga__ yang membagikan video insiden tersebut.
Aksi tersebut dianggap tidak manusiawi, mengingat wanita itu diduga memiliki gangguan kejiwaan. Publik pun mempertanyakan etika aparat dalam menangani situasi seperti ini.
Baca juga : Dedi Mulyadi Menangis Saat Bongkar Wisata di Puncak, Ini Penyebabnya!
Nur Hayati, ibu dari wanita tersebut, mengaku sangat terpukul melihat anaknya diperlakukan secara kasar. Ia tidak membela tindakan pembakaran yang dilakukan putrinya, tetapi merasa hukuman yang diberikan sangat tidak berperikemanusiaan.
“Minta tolong jangan pula digitukan anak saya, kasihan,” ujar Nur Hayati dengan mata berkaca-kaca.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini