×
image

Dedi Mulyadi Menangis Saat Bongkar Wisata di Puncak, Ini Penyebabnya!

  • image
  • By Shandi March

  • 07 Mar 2025

Dedi Mulyadi menangis saat pembongkaran tempat wisata di Puncak. (x@neVerAl0nely)

Dedi Mulyadi menangis saat pembongkaran tempat wisata di Puncak. (x@neVerAl0nely)


LBJ – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tak kuasa menahan air mata saat menyaksikan pembongkaran tempat wisata Hibisc Fantasy di kawasan Puncak, Bogor. Langkah ini diambil setelah tempat wisata tersebut diduga menjadi salah satu penyebab banjir bandang yang melanda wilayah sekitar.

Pembongkaran dilakukan pada Kamis, 6 Maret 2025, menyusul dugaan pelanggaran lingkungan yang dilakukan oleh pengelola tempat wisata tersebut. Sejumlah lokasi wisata di kawasan Puncak disebut telah merusak ekosistem hutan dan kebun teh yang seharusnya menjadi area resapan air.

Dalam sebuah video yang beredar di media sosial X @neVerAlonely, terlihat Dedi Mulyadi menundukkan kepala dan mengusap air mata dengan punggung tangannya.

Beberapa orang di sekitarnya tampak berusaha menenangkannya saat ia menyaksikan kondisi lingkungan yang telah berubah akibat pembangunan tersebut.

Hibisc Fantasy, yang dikelola oleh anak perusahaan BUMD PT Jaswita Jabar, awalnya memiliki izin mengelola lahan seluas 4.800 meter persegi.

Baca juga : Hibisc Fantasy Puncak Dibongkar, Gubernur Jabar: 'Harus Jadi Contoh!'

Namun, dalam perjalanannya, area pengelolaan justru diperluas hingga mencapai 15.000 meter persegi, melebihi batas yang telah ditentukan. Hal ini memicu reaksi keras dari pemerintah daerah dan masyarakat yang terdampak banjir.

Dedi Mulyadi menyebut bahwa pihak pengelola sempat menolak permintaan untuk membongkar sendiri bangunan yang melanggar aturan.

“Tidak mau bongkar sendiri, perintah saya bongkar mulai hari ini,” tegasnya saat berada di lokasi pembongkaran.

Sebagai langkah lanjutan, Dedi Mulyadi berjanji untuk mengembalikan kawasan Puncak sesuai dengan fungsinya sebagai daerah konservasi dan resapan air.

Ia juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat yang terdampak banjir akibat alih fungsi lahan yang tidak sesuai aturan.

Baca juga : Komeng Dukung Penyegelan Wisata di Puncak: Jangan Pilih Kasih!

Keputusan tegas pemerintah Jawa Barat ini diharapkan dapat menjadi pelajaran bagi pengelola tempat wisata lain agar lebih memperhatikan dampak lingkungan sebelum melakukan ekspansi usaha.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post