LBJ - Penyidik Direktorat Reserse Siber Polda Metro Jaya memeriksa Nikita Mirzani sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) atas laporam Reza Gladys, pada hari ini, Selasa (4/3/2025).

Nikita Mirzani Jalani Pemeriksaan

Selain Nikita Mirzani, asistennya Mail Syahputra atau IM juga diperiksa sebagai tersangka dalam perkara yang sama. Keduanya tiba di Polda Metro Jaya pada pukul 10.00 WIB.

“Kedua tersangka telah hadir di Ditressiber Polda Metro Jaya pada Selasa, 4 Maret 2025 pukul 10.00 WIB,” jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa.

Nikita Mirzani sempat mangkir tiga kali dari panggilan penyidik.

Diketahui, Nikita dilaporkan Reza Gladys ke Polda Metro Jaya kasus dugaan pemerasan, pengancaman, dan tindak pidana pencucian uang (TPPU), pada Selasa (3/12/2024).

Dalam laporannya, Nikita Mirzani disebut menjelek-jelekkan nama baik dan produk milik Reza saat siaran langsung TikTok.

Kata Ade Ary, pada Rabu, 13 November 2024, korban menghubungi asisten Nikita melalui dua nomor WhatsApp meminta bersilaturahmi.

Baca juga: Masa Tahanan Vadel Badjideh Ditambah 40 Hari, Pemberkasan Masih Berjalan Belum P21

Pelapor Alami Kerugian Rp4 M

Namun, Reza justru mendapatkan respons berupa ancaman dari Nikita ditampilkan melalui asistennya.

“Jadi, respons dari terlapor adalah ancaman akan speak up ke media sosial bila silaturahmi tersebut tidak menghasilkan uang, dan terlapor meminta sejumlah uang sebesar Rp5 miliar sebagai uang tutup mulut,” ungkap Ade Ary.

Karena Reza merasa terancam dan takut, keesokan hari atau Kamis, 14 November 2024 mentransfer uang senilai Rp2 miliar ke sebuah rekening.

“Kemudian pada 15 November atas arahan terlapor, korban memberikan uang tunai sebesar Rp2 miliar,” lanjut Ade Ary.

Baca juga: Mangkir Lagi, Nikita Mirzani Ngaku Sakit dan Jalani Syuting Terikat Kontrak

Reza merasa diperas dan mengalami kerugian senilai Rp4 miliar, lalu melapor ke Polda Metro Jaya. ***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini