Hamas Tolak Usulan Israel untuk Perpanjangan Gencatan Senjata di Gaza
By Cecep Mahmud
02 Mar 2025

Hamas menolak usulan Israel untuk memperpanjang fase pertama gencatan senjata. (foto X/@mickywhiteblue ·)
LBJ - Negosiasi antara Hamas dan Israel mengenai gencatan senjata fase kedua masih menemui jalan buntu. Hamas menolak usulan Israel untuk memperpanjang fase pertama gencatan senjata, sementara Israel dinilai belum memulai pembicaraan terkait tahapan berikutnya.
Fase pertama gencatan senjata Israel-Hamas yang berlangsung di Gaza hampir berakhir, tetapi perundingan untuk mencapai kesepakatan jangka panjang belum menunjukkan hasil yang konkret. Pada Sabtu (2/3), Hamas menolak "formulasi" Israel yang ingin memperpanjang fase pertama tanpa melanjutkan ke fase kedua seperti yang telah disepakati sebelumnya.
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, menyampaikan kepada TV Al Araby bahwa hingga saat ini belum ada perundingan yang dilakukan untuk membahas fase kedua, meskipun fase pertama akan segera berakhir.
"Israel bertanggung jawab karena tidak memulai negosiasi tahap kedua. Mereka hanya ingin membebaskan sandera yang tersisa di Gaza tanpa menghentikan perang sepenuhnya," ujar Qassem.
Sebelumnya, Hamas telah menegaskan kesiapannya untuk melanjutkan ke tahap berikutnya dan berkomitmen menjalankan seluruh perjanjian sesuai kesepakatan awal.
Baca juga: Israel Berlakukan Pembatasan di Kompleks Masjid Al-Aqsa Selama Ramadan
Negosiasi di Kairo Tidak Membuahkan Hasil
Pada Kamis (29/2), perwakilan Israel bergabung dengan mediator dari Qatar dan Amerika Serikat dalam pembicaraan intensif di Kairo, Mesir. Namun, hingga Jumat (1/3), negosiasi tersebut tidak mencapai kesepakatan yang diharapkan.
Sesuai rencana, fase kedua gencatan senjata akan mencakup penghentian total pertempuran di Gaza, pembebasan seluruh sandera yang tersisa, serta penarikan penuh pasukan Israel dari wilayah tersebut. Israel mengklaim bahwa masih ada 59 sandera di Gaza, di mana 24 di antaranya diyakini masih hidup.
Menteri Luar Negeri Israel, Gideon Saar, menyatakan kesiapan negaranya untuk memperpanjang kerangka kerja fase pertama dengan imbalan pembebasan lebih banyak sandera.
"Jika memungkinkan, kami akan melakukannya," ujar Saar.
Namun, menurut analis politik Sami al-Arian dari Universitas Zaim Istanbul, Hamas tidak akan menyetujui usulan perpanjangan tersebut.
"Utusan Amerika telah mengindikasikan ingin memperpanjang tahap pertama, yang merupakan posisi Israel. Ini bukan kabar baik bagi negosiasi karena Hamas menolaknya," kata al-Arian seperti dilansir Al Jazeera.
PBB dan Organisasi Kemanusiaan Mendesak Gencatan Senjata Berlanjut
Beberapa organisasi kemanusiaan menilai bahwa perpanjangan gencatan senjata sangat diperlukan untuk memberikan bantuan kepada warga Palestina yang terdampak konflik.
Program Pangan Dunia (WFP) melalui media sosialnya menyatakan bahwa “Dampak dari akses kemanusiaan yang aman dan berkelanjutan sudah jelas. Gencatan senjata harus dipertahankan. Tidak ada jalan kembali.”
Baca juga: Gaza Terus Menderita, Qatar Desak Israel Tak Halangi Bantuan PBB ke Palestina
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, menegaskan bahwa hari-hari mendatang akan menjadi krusial bagi kelangsungan gencatan senjata dan pembebasan sandera.
"Kesepakatan harus dihormati. Para pihak harus berupaya keras untuk menghindari kegagalan perundingan ini," ujar Guterres dalam konferensi pers di New York pada Jumat (1/3).
Ancaman Kembalinya Pertempuran di Gaza
Jurnalis Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum, yang melaporkan dari Gaza, memperingatkan kemungkinan meningkatnya kembali aktivitas militer.
"Karena tidak ada kewajiban untuk mempertahankan gencatan senjata, pertempuran dapat kembali terjadi. Para mediator kini berusaha mencegah krisis lebih lanjut yang hanya akan membawa kehancuran tambahan bagi rakyat Gaza," katanya.
Sejak gencatan senjata dimulai pada 19 Januari, Kantor Media Pemerintah Gaza (GMO) melaporkan lebih dari 350 pelanggaran oleh Israel. Pelanggaran tersebut meliputi serangan udara, tembakan militer, serta penghalangan distribusi bantuan kemanusiaan.
Selain itu, GMO juga menuduh Israel menunda izin bagi warga yang mengungsi untuk kembali ke Gaza utara serta membatasi jumlah bantuan yang masuk ke wilayah tersebut.
Dengan ketidakpastian yang masih berlangsung, masa depan gencatan senjata di Gaza kini bergantung pada keputusan politik dari kedua belah pihak serta tekanan internasional yang semakin meningkat.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini