LBJ – Nama Arsin, Kepala Desa (Kades) Kohod, mendadak menjadi sorotan publik setelah terungkapnya polemik pagar laut misterius di kawasan Tangerang. Kasus ini semakin mencuri perhatian setelah Arsin ditahan sebagai tersangka bersama tiga orang lainnya.

Pagar laut yang membentang di wilayah Kohod ternyata memiliki Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) dan Sertifikat Hak Milik (SHM). Namun, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR), Nusron Wahid, menegaskan bahwa sertifikat tersebut telah dicabut.

Arsin sempat berkilah bahwa pagar laut tersebut berada di daratan yang dijadikan empang sebelum akhirnya tertutup abrasi. Pernyataan ini justru menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan warganet yang menilai ada kejanggalan dalam kasus ini.

Setelah melalui pemeriksaan mendalam, Arsin akhirnya resmi ditetapkan sebagai tersangka. Brigjen Djuhandhani Rahardjo Puro, Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim (Dirtipidum) Polri, menyampaikan bahwa keempat tersangka telah menjalani penahanan.

Baca juga : Pagar Laut Tangerang Dipenuhi SHM Bodong? Ini Pengakuan Kades Kohod

“Setelah pemeriksaan, kami beserta unit melaksanakan gelar perkara. Kemudian, kepada empat orang tersangka, mulai malam ini kita laksanakan penahanan,” ujar Djuhandhani, Selasa (25/2).

Penahanan ini bertujuan untuk memperlancar proses penyidikan terkait dugaan pemalsuan dokumen dan penyalahgunaan wewenang dalam proyek pagar laut.

Profil dan Kekayaan Arsin

Nama lengkapnya adalah Arsin bin Sanip. Ia mulai menjabat sebagai Kepala Desa Kohod sejak 2021. Namun, gaya hidupnya yang mentereng menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat.

Sebuah unggahan dari akun X @bung_madin mengungkapkan bahwa setelah menjadi kepala desa, Arsin tiba-tiba menjelma menjadi miliarder.

Ia diketahui memiliki lima unit mobil mewah, termasuk Jeep Wrangler Rubicon dan Toyota Fortuner. Selain itu, ia juga kerap terlihat mengenakan jam tangan mewah yang ditaksir seharga ratusan juta rupiah.

Baca juga : Begini Modus Kades Kohod Dalam Kasus Sertifikat HGB Laut di Kabupaten Tangerang

Tak hanya itu, Arsin juga sempat mengadakan pesta mewah selama tiga hari tiga malam pada 20 Mei 2024, dengan mengundang band dangdut ternama Family Group. Hal ini semakin memicu spekulasi publik mengenai sumber kekayaannya yang dianggap tak sebanding dengan gaji seorang kepala desa.

Selain itu, ia dikabarkan menggelontorkan modal besar saat mencalonkan diri sebagai kepala desa, bahkan sampai menjual tanah untuk membiayai kampanye.

Arsin kini dalam proses pemeriksaan lebih lanjut oleh Kejaksaan Agung terkait dugaan pemalsuan dokumen dalam proyek pagar laut.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini