Hamas Kembalikan Jenazah Shiri Bibas, Setelah Insiden Salah Identifikasi
By Cecep Mahmud
23 Feb 2025

Hamas kembalikan jenazah Shiri Bibas, setelah sempat terjadi kesalahan identifikasi yang memicu ketegangan. (foto X/@Israel)
LBJ - Keluarga Bibas telah mengonfirmasi bahwa jenazah Shiri Bibas telah dikembalikan oleh Hamas pada Jumat (19/1). Kepastian ini muncul sehari setelah Hamas menyerahkan jenazah yang awalnya tidak dikenali, memicu kemarahan Israel dan mengancam kesepakatan gencatan senjata di Gaza.
Konfirmasi Identitas Jenazah Shiri Bibas
Komunitas Bibas, Kibbutz Nir Oz, juga mengonfirmasi identitasnya pada Sabtu (20/1). Pernyataan resmi keluarga menyatakan bahwa Bibas tewas saat ditawan, dan jenazahnya kini telah kembali ke Israel.
"Setelah proses identifikasi di Institut Kedokteran Forensik, pagi ini kami menerima berita yang paling kami takutkan. Shiri kami dibunuh saat ditawan dan kini telah kembali ke rumah untuk beristirahat bersama putra-putranya, suami, saudara perempuannya, dan seluruh keluarganya," ujar keluarga Bibas.
Meski demikian, pihak keluarga menyebut pemerintah Israel tidak memberikan rincian mengenai penyebab kematian Bibas dan kedua putranya, Kfir serta Ariel.
Baca juga: Israel Murka atas Kesalahan Serahkan Jenazah Sandera, Ini Penjelasan Hamas
Kesalahan Identifikasi dan Dampaknya
Hamas awalnya sepakat untuk menyerahkan jenazah Shiri Bibas serta kedua putranya sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Namun, saat empat jenazah diserahkan pada Kamis (18/1), Israel menemukan bahwa salah satu dari mereka bukanlah Bibas.
Kesalahan ini langsung memicu reaksi keras dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Ia menuduh Hamas melakukan pelanggaran terhadap kesepakatan yang telah dicapai dan berjanji akan memberikan balasan.
"Kami akan memastikan Hamas membayar harga penuh atas tindakan ini," tegas Netanyahu pada Jumat (19/1).
Hamas Salahkan Serangan Udara Israel
Hamas mengakui kemungkinan adanya kesalahan atau tercampurnya jenazah akibat pemboman Israel di Gaza.
Basem Naim, anggota biro politik Hamas, mengatakan bahwa "kesalahan yang tidak diharapkan" bisa saja terjadi karena banyaknya jenazah yang terkubur akibat serangan udara Israel.
"Kami menegaskan bahwa tidak sesuai dengan nilai-nilai atau kepentingan kami untuk menahan jenazah atau tidak mematuhi kesepakatan yang telah dibuat," ujar Naim dalam pernyataan resminya.
Sementara itu, Ismail al-Thawabta, direktur Kantor Media Pemerintah Gaza yang dikelola Hamas, menuduh Netanyahu sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kematian Bibas dan anak-anaknya.
Baca juga: Hamas Bebaskan Enam Tawanan Israel dalam Tahap Akhir Pertukaran dengan Palestina
Ancaman terhadap Gencatan Senjata
Insiden ini menunjukkan betapa rapuhnya kesepakatan gencatan senjata yang diperantarai oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat bulan lalu.
Meskipun demikian, enam tawanan Israel tetap dibebaskan pada Sabtu (20/1) sebagai bagian dari pertukaran dengan 602 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel.
Negosiasi untuk tahap kedua gencatan senjata diperkirakan akan dimulai dalam beberapa hari mendatang. Namun, ketegangan yang dipicu oleh insiden ini dapat memperumit perundingan lanjutan.
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini