Serangan Israel di Tepi Barat Berlanjut, PBB Desak Tindakan Internasional
By Shandi March
22 Feb 2025
.jpeg)
Mesin-mesin teroris Israel menghancurkan jalan-jalan di Tepi Barat. (Foto:X@SoftWarNews)
LBJ - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan keprihatinannya terhadap operasi militer Israel yang terus berlangsung di wilayah Tepi Barat yang diduduki. Operasi ini disebut sebagai salah satu yang terpanjang sejak awal 2000-an, menimbulkan dampak luas bagi warga Palestina.
"Di Tepi Barat, OCHA terus memantau situasi dan prihatin atas operasi pasukan Israel yang terus berlanjut di utara," ujar Juru Bicara PBB Stephane Dujarric dalam konferensi pers pada Jumat (21/2). Pernyataan tersebut merujuk pada laporan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) yang mencatat eskalasi konflik di kawasan tersebut.
Menurut data OCHA, antara 11 hingga 17 Februari, terjadi setidaknya 34 insiden yang melibatkan pemukim ilegal Israel terhadap warga Palestina.
Baca juga : Israel Murka atas Kesalahan Serahkan Jenazah Sandera, Ini Penjelasan Hamas
Salah satu insiden yang mendapat sorotan adalah perusakan pipa air pertanian di Provinsi Tulkarm oleh pemukim Israel, yang berdampak pada mata pencaharian belasan petani Palestina.
"Dalam salah satu insiden tersebut, pemukim Israel memutus pipa air pertanian di Provinsi Tulkarm, yang memengaruhi mata pencaharian belasan petani Palestina," kata Dujarric.
Selain itu, laporan juga menyebutkan bahwa hampir 40 warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka di dekat Desa Al Maniya, Betlehem.
Pengungsian ini terjadi akibat serangan berulang dari pemukim Israel selama setahun terakhir.
Baca juga :Hamas Serahkan Jenazah Tawanan Israel dalam Upacara Publik di Gaza
Pembatasan Pergerakan dan Krisis Kemanusiaan
Dujarric juga mengungkapkan kekhawatiran terkait pembatasan pergerakan warga Palestina yang diberlakukan oleh otoritas Israel.
Menurutnya, tindakan tersebut berdampak besar terhadap kehidupan sehari-hari masyarakat di wilayah yang diduduki.
OCHA mencatat bahwa sejak awal 2023, sekitar 2.300 warga Palestina—termasuk 1.100 anak-anak—telah mengungsi akibat meningkatnya kekerasan oleh pemukim serta pembatasan akses yang diperketat oleh Israel.
Dalam dua bulan terakhir, pasukan Israel secara intensif menggelar operasi militer di beberapa kamp pengungsi di wilayah utara Tepi Barat, terutama di Jenin, Tulkarem, dan Tubas.
Baca juga :Serangan Militer Israel di Jenin Memaksa Ribuan Warga Palestina Mengungsi
Operasi ini semakin intensif setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menginstruksikan tindakan militer yang lebih tegas.
Sebagai respons, pada Jumat (21/2), militer Israel mengumumkan pengerahan tiga batalyon tambahan ke Tepi Barat guna mendukung operasi yang sedang berlangsung. Langkah ini semakin memperburuk situasi keamanan dan memicu reaksi keras dari komunitas internasional.
Dengan meningkatnya ketegangan di Tepi Barat, PBB menyerukan agar semua pihak menahan diri dan menghormati hak asasi manusia.***
Sumber: Anadolu
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini