×
image

Israel Keluarkan Tender Pembangunan 1.000 Rumah Pemukim di Tepi Barat

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 18 Feb 2025

Pemerintah Israel telah mengajukan tender untuk membangun hampir 1.000 unit rumah pemukim tambahan di Tepi Barat yang diduduki. (foto X/  @MarioNawfal)

Pemerintah Israel telah mengajukan tender untuk membangun hampir 1.000 unit rumah pemukim tambahan di Tepi Barat yang diduduki. (foto X/ @MarioNawfal)


LBJ - Pemerintah Israel telah mengajukan tender untuk membangun hampir 1.000 unit rumah pemukim tambahan di Tepi Barat yang diduduki. Keputusan ini menuai kritik dari berbagai pihak, termasuk kelompok hak asasi manusia yang menilai langkah tersebut semakin menghambat proses perdamaian dengan Palestina.

Menurut laporan Peace Now, sebanyak 974 unit perumahan baru akan dibangun di pemukiman Efrat, yang terletak sekitar 12 km barat daya Yerusalem. LSM tersebut menyatakan bahwa proyek ini akan memperluas populasi pemukiman hingga 40 persen dan semakin menghalangi pembangunan kota Palestina di dekatnya, Bethlehem.

"Pembangunan dapat dimulai setelah proses kontrak dan penerbitan izin, yang mungkin memakan waktu setidaknya satu tahun lagi," ujar Hagit Ofran, kepala pemantauan permukiman Peace Now.

Baca juga: Israel Tunda Penarikan Penuh dari Lebanon, Presiden Lebanon Khawatir

Permukiman Israel dan Dukungan AS

Pemukiman di Tepi Barat didorong oleh kelompok garis keras Israel dan didukung oleh pemerintah Israel. Namun, bagi Palestina dan banyak komunitas internasional, pembangunan ini menjadi hambatan utama bagi tercapainya perdamaian.

Israel menduduki Tepi Barat, Jalur Gaza, dan Yerusalem Timur setelah Perang Arab-Israel 1967. Permukiman ini ilegal menurut hukum internasional, meski Israel menolaknya.

Selama pemerintahan Donald Trump, AS memberikan dukungan besar terhadap perluasan pemukiman Israel, termasuk proyek Givat Hamatos, yang membagi Yerusalem menjadi dua bagian yang diklaim oleh Palestina.

Meskipun pemerintahan Demokrat lebih kritis terhadap kebijakan permukiman, Israel tetap melanjutkan ekspansinya, dengan atau tanpa dukungan AS yang eksplisit.

Gelombang Penggusuran Warga Palestina

Kelompok hak asasi manusia Ir Amim melaporkan bahwa sejak awal tahun 2025, otoritas Israel telah merobohkan 27 bangunan di Yerusalem Timur, termasuk 18 unit hunian.

"Pemerintah Israel mengintensifkan kampanye pengusiran warga Palestina sambil terus memperluas permukiman," kata Aviv Tatarsky, peneliti dari Ir Amim.

Baca juga: Netanyahu Dukung Rencana AS untuk Gaza, Negara-Negara Arab Menolak

Jumlah Pemukim di Tepi Barat

Saat ini, Israel telah membangun lebih dari 100 pemukiman di Tepi Barat, mulai dari pos-pos kecil di puncak bukit hingga kota berkembang dengan apartemen, mal, dan taman.

Tepi Barat yang diduduki dihuni oleh lebih dari 500.000 pemukim Israel, sementara sekitar tiga juta warga Palestina tinggal di sana di bawah kekuasaan militer Israel.

Para pemukim memiliki kewarganegaraan Israel, sedangkan warga Palestina tetap berada di bawah kendali Otoritas Palestina yang hanya mengatur sebagian wilayah.

Kelompok hak asasi manusia utama menuduh sistem ini sebagai apartheid, meskipun Israel membantahnya dengan alasan bahwa Tepi Barat merupakan jantung sejarah dan religius bangsa Yahudi.

Kekerasan Pemukim terhadap Warga Palestina

Sejak perang Gaza pecah pada 7 Oktober 2023, serangan pemukim Israel terhadap warga Palestina di Tepi Barat mengalami peningkatan.

Menurut laporan terbaru, terjadi rata-rata empat insiden kekerasan pemukim setiap hari, yang semakin memperburuk ketegangan di wilayah tersebut.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post