Direktur RS Kamal Adwan Disiksa di Penjara Israel, Pengacara: Tanpa Pembenaran Hukum
By Cecep Mahmud
13 Feb 2025

Direktur RS Kamal Adwan, Hussam Abu Safia, mengalami penyiksaan berat dan perlakuan tidak manusiawi di penjara militer Israel. (foto X)
LBJ - Direktur Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza, Hussam Abu Safia (51), mengalami penyiksaan berat dan perlakuan tidak manusiawi di penjara militer Israel. Pengacaranya, Samir al-Mana'ama, menyampaikan hal ini kepada Al Jazeera setelah mengunjungi kliennya di Penjara Ofer, dekat Ramallah.
Penangkapan Paksa dan Penyiksaan Berat
Abu Safia ditangkap oleh tentara Israel pada Desember 2023 di Gaza. Ia kemudian dipindahkan ke kamp penahanan Sde Teiman di Gurun Negev, sebelum akhirnya dibawa ke Penjara Ofer. Menurut al-Mana'ama, Abu Safia diborgol, dipaksa melepas pakaian, dan dibawa secara paksa dari rumah sakit ke salah satu kamp militer.
Di penjara, Abu Safia ditahan dalam sel isolasi selama 25 hari dan menjalani interogasi tanpa henti oleh tentara, intelijen, dan polisi Israel. Ia juga mengalami pemukulan dengan tongkat listrik untuk mendapatkan pengakuan, meskipun telah menyangkal semua tuduhan.
Baca juga: Direktur RS Kamal Adwan, Abu Safia, Diduga Ditahan di Fasilitas Penyiksaan Israel
Kesehatan Memburuk Akibat Penyiksaan
Al-Mana'ama menyebutkan bahwa Abu Safia mengalami pembengkakan otot jantung dan tekanan darah tinggi. Namun, ia tidak mendapatkan perawatan medis yang layak. Selain itu, kondisi sel penjara yang sangat dingin memperburuk kesehatannya.
“Kurangnya perawatan medis, penyiksaan fisik, dan kondisi penahanan yang buruk telah sangat mempengaruhi kesehatan Abu Safia," ujar al-Mana'ama.
Diblokade dan Ditangkap karena Menolak Ancaman Militer
Abu Safia sebelumnya mendokumentasikan dampak serangan Israel terhadap Rumah Sakit Kamal Adwan di Gaza Utara. Ia ditangkap setelah menolak ancaman militer Israel yang memintanya meninggalkan rumah sakit saat terjadi blokade ketat.
Dua mantan tahanan yang dibebaskan dari Sde Teiman menyatakan bahwa mereka melihat Abu Safia di fasilitas tersebut pada Desember 2023. Kamp ini dikenal karena praktik penyiksaan ekstrem terhadap tahanan Palestina.
Ribuan Orang Menghilang, Keluarga Khawatir
Kasus Abu Safia menambah daftar ratusan tenaga medis Palestina yang ditangkap oleh Israel sejak agresi terbaru di Gaza. Menurut laporan PBB, ribuan warga Palestina telah menghilang secara paksa.
Baca juga: Israel Tahan Direktur RS Kamal Adwan Abu Safia, dan Bakar Rumah Sakit
Nour Odeh, jurnalis Al Jazeera yang berbasis di Amman, Yordania, mengatakan bahwa meskipun keluarga Abu Safia mengetahui keberadaannya, masih banyak tahanan lain yang belum diketahui nasibnya.
“Setidaknya keluarganya tahu dia masih hidup, tidak seperti ribuan orang lain yang menghilang,” kata Odeh.
Penahanan Sewenang-wenang, Tanpa Akses Pengacara
Menurut laporan, Abu Safia tidak diberikan akses ke penasihat hukum selama 47 hari sejak ditangkap. Pengacaranya menegaskan bahwa tidak ada bukti konkret yang dapat membenarkan tuduhan terhadap kliennya.
"Tidak ada pembenaran hukum atas penangkapan Abu Safia," ujar al-Mana’ama. "Jika tidak ada bukti, maka tuduhan itu tidak dapat dianggap sah.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini