×
image

100 Nyawa Melayang Akibat Truk Tambang di Parung Panjang, Kapolres Bogor Angkat Bicara

  • image
  • By Shandi March

  • 10 Feb 2025

Warga Parung Panjang Kab. Bogor, Jawa Barat, setiap hari harus berjibaku dengan truk-truk tambang di jalanan, dengan resiko kecelakaan menghantui. (X@Heraloebss)

Warga Parung Panjang Kab. Bogor, Jawa Barat, setiap hari harus berjibaku dengan truk-truk tambang di jalanan, dengan resiko kecelakaan menghantui. (X@Heraloebss)


LBJ – Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro mengungkapkan fakta mencengangkan terkait kecelakaan di Parung Panjang. Dalam kurun waktu hampir dua tahun, setidaknya 100 orang meninggal dunia akibat kecelakaan yang disebabkan oleh truk tambang serta kondisi jalan yang rusak.

"Kelalaian pengemudi dan jalan rusak menimbulkan korban jiwa sangat banyak, 100 orang lebih," ujar Rio dalam diskusi bersama Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, yang diunggah di akun Instagram resminya pada Minggu (9/2).

Menurut data yang dimiliki pihak kepolisian, beberapa faktor utama penyebab kecelakaan ini meliputi:

Muatan truk berlebih – Truk tambang yang membawa material dengan kapasitas melebihi batas menyebabkan kendali kendaraan sulit dikendalikan.

Baca juga : KPK Belum Pindahkan 11 Mobil Sitaan yang Masih Dikuasai Japto Soerjosoemarno

Kondisi jalan yang buruk – Lubang besar dan permukaan jalan yang tidak rata meningkatkan risiko kecelakaan.

Penerangan jalan minim – Jalur tambang yang gelap tanpa penerangan mempersulit visibilitas pengendara.

Karena tingginya angka kecelakaan ini, Rio meminta intervensi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat guna mengatasi persoalan tersebut.

Jalan Khusus Tambang Segera Dibangun

Merespons pernyataan Kapolres Bogor, Dedi Mulyadi menegaskan komitmennya untuk membangun jalan khusus tambang serta memperbaiki jalan provinsi yang selama ini digunakan truk tambang.

Baca juga : Warga Luar Jakarta Bisa Cek Kesehatan Gratis di Puksesmas Jakarta, Ini Caranya

Jalan yang akan diperbaiki mencakup jalur dari Kecamatan Cigudeg hingga Kecamatan Parung Panjang.

“2026 kami sudah oke, akan dibangun jalur khusus tambang,” kata Dedi.

Ia juga berjanji akan mendorong Dinas Pekerjaan Umum (PU) Jawa Barat untuk memprioritaskan perbaikan jalan provinsi yang rusak akibat aktivitas truk tambang. Pembangunan jalan tersebut diperkirakan membutuhkan anggaran sekitar Rp48 miliar.

Warga Resah, Truk Tambang Langgar Jam Operasional

Meskipun sudah ada aturan dalam Peraturan Bupati Bogor Nomor 160 Tahun 2023 yang menetapkan jam operasional truk tambang hanya diperbolehkan antara pukul 22.00 hingga 05.00 WIB, kenyataannya banyak truk yang tetap beroperasi di luar jam tersebut.

Baca juga : Lapor SPT Tahunan 2024 via DJP Online, Ada Batas Waktu

Hal ini menimbulkan keresahan di kalangan warga Parung Panjang yang harus menghadapi kemacetan setiap harinya.

Dengan rencana pembangunan jalur khusus tambang dan perbaikan jalan provinsi, diharapkan kecelakaan di kawasan Parung Panjang dapat diminimalisir.

“Tidak boleh ada lagi duka dan luka di Parung Panjang,” tegas Dedi.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post