×
image

Tujuh Warga Palestina Dibebaskan dari Penjara Israel Langsung Dirawat di Rumah Sakit

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 09 Feb 2025

Sheikh Jamal Al-Tawil (61), langsung mendapatka perawatan mesdis karena kondisi kesehatannya yang memburuk setelah dipukuli secara brutal oleh sipir pendudukan hingga saat-saat terakhir sebelum pembebasannya. (foto X/SuppressedNws)

Sheikh Jamal Al-Tawil (61), langsung mendapatka perawatan mesdis karena kondisi kesehatannya yang memburuk setelah dipukuli secara brutal oleh sipir pendudukan hingga saat-saat terakhir sebelum pembebasannya. (foto X/SuppressedNws)


LBJ - Tujuh warga Palestina yang dibebaskan oleh Israel pada Sabtu pagi langsung dilarikan ke rumah sakit di Ramallah akibat kondisi kesehatan yang memburuk. Para tahanan tersebut adalah bagian dari pertukaran tahanan kelima yang berlangsung di bawah kesepakatan gencatan senjata Gaza.

Kondisi Kesehatan Tahanan Memburuk

Setelah pembebasan 183 warga Palestina pada Sabtu pagi (19 Januari), tujuh orang di antaranya langsung dirawat di rumah sakit di Ramallah akibat luka dan gangguan kesehatan yang mereka alami selama penahanan. Abdullah al-Zaghari, kepala Klub Tahanan Palestina, mengungkapkan bahwa semua tahanan membutuhkan perawatan medis akibat perlakuan kasar selama di penjara.

"Semua tahanan yang dibebaskan hari ini membutuhkan perawatan medis, pengobatan, dan pemeriksaan akibat kebrutalan yang mereka alami selama beberapa bulan terakhir. Ada tujuh orang yang dipindahkan ke rumah sakit," jelas al-Zaghari kepada AFP.

Baca juga: Israel dan Hamas Lakukan Pertukaran Tahanan Kelima Kesepakatan Gencatan Senjata

Pernyataan tersebut juga didukung oleh Bulan Sabit Merah Palestina, yang mengonfirmasi adanya tujuh narapidana yang menerima perawatan intensif.

Sebagian besar tahanan Palestina yang dibebaskan pada pertukaran kali ini dipindahkan ke wilayah Tepi Barat yang diduduki, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza. Lebih dari 100 tahanan dipulangkan ke Gaza, tempat mereka disambut oleh keluarga dan komunitas yang menantikan kepulangan mereka.

Kondisi Tahanan Memprihatinkan

Masyarakat Tahanan Palestina sebelumnya telah melaporkan bahwa puluhan tahanan Palestina menunjukkan tanda-tanda penyiksaan dan kelaparan setelah dibebaskan dari penjara Israel. Dalam laporan tersebut, disebutkan bahwa para tahanan menderita luka serius akibat pemukulan, kelaparan sistematis, hingga infeksi kulit seperti kudis.

"Setiap kali tahanan dibebaskan, kami menemukan tubuh mereka mencerminkan tingkat kejahatan yang dilakukan terhadap mereka, termasuk penyiksaan yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak 7 Oktober lalu," jelas organisasi tersebut dalam sebuah pernyataan.

Baca juga: Tolak Rencana Trump Soal Gaza, China Tegaskan Dukung Palestina

Beberapa tahanan bahkan dilaporkan mengalami patah tulang rusuk akibat pemukulan selama penahanan.

Salah satu tahanan yang dibebaskan menggambarkan perlakuan buruk selama di penjara Israel.

“Selama 15 bulan terakhir, kami mengalami penyiksaan paling brutal … mereka memperlakukan hewan lebih baik daripada kami,” ujarnya.

4.500 Tahanan Palestina Masih di Penjara

Meski gencatan senjata memberikan harapan bagi banyak keluarga Palestina, kenyataan bahwa sekitar 4.500 warga Palestina masih ditahan di penjara Israel menunjukkan bahwa jalan menuju perdamaian masih panjang.

Dari jumlah tersebut, 310 orang ditahan di bawah “penahanan administratif,” sebuah kebijakan kontroversial yang memungkinkan Israel menahan seseorang tanpa pengadilan.

Basil Farraj, analis politik dari Universitas Birzeit, menilai bahwa pembebasan sebagian tahanan tidak cukup untuk mengubah kondisi brutal yang dihadapi warga Palestina di penjara Israel.

“Tahanan Palestina diperlakukan seperti sub-manusia oleh otoritas Israel. Bahkan setelah dibebaskan, mereka masih menghadapi risiko ditangkap kembali,” ujarnya.

Baca juga: AS Jual Senjata Rp120 Triliun ke Israel, Ini Dampaknya bagi Timur Tengah

Kesepakatan Gencatan Senjata dan Tantangan ke Depan

Pertukaran tahanan ini merupakan bagian dari tahap pertama kesepakatan gencatan senjata yang diberlakukan sejak Desember lalu. Sejauh ini, lima tahap pertukaran telah berhasil dilaksanakan.

Namun, tantangan dalam negosiasi tahap selanjutnya masih besar, terutama terkait tuntutan Hamas untuk pembebasan lebih banyak tahanan dan pembangunan kembali Gaza.

Dengan situasi politik yang terus memanas, banyak pihak khawatir bahwa gencatan senjata ini dapat runtuh sewaktu-waktu jika tidak ada kesepakatan yang jelas di antara kedua pihak. Israel sendiri telah memperingatkan bahwa beberapa tahanan yang dibebaskan dapat kembali ditangkap jika dianggap membahayakan keamanan nasional.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post