Fakta Dibalik Viral Guru Gebrak Meja di MAN Lamongan, Siswa Protes Tak Bisa Ikut SNBP
By Shandi March
06 Feb 2025
.jpeg)
Viral Guru Gebrak Meja Saat Puluhan Siswa MAN Lamongan Protes Tak Bisa Ikut SNBP. (Foto:X@erenunair)
LBJ - Sebuah video yang memperlihatkan seorang guru menggebrak meja dan membentak siswanya hingga menangis mendadak viral di media sosial. Guru tersebut diketahui merupakan tenaga pengajar di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan.
Insiden ini terjadi pada Jumat, 31 Januari 2025, saat sejumlah siswa mempertanyakan mengapa mereka tidak bisa mengikuti Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Mereka merasa berhak mengikuti seleksi tersebut, namun data mereka tidak terinput dalam sistem sekolah.
“Itu momen (salah satu guru) menyampaikan ke anak-anak karena tidak bisa mengikuti eligible (SNBP) karena harus disampaikan, enggak mungkin kami tutup, oh ini tahu-tahu enggak ikut, ini kami juga transparan, kami sampaikan ke anak-anak,” jelas Kepala Sekolah MAN 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah, kepada awak media, Rabu (5/2).
Forum diskusi antara guru dan siswa berlangsung dengan tensi tinggi. Para siswa terus mendesak agar mendapatkan penjelasan yang lebih jelas mengenai status mereka dalam SNBP.
Baca juga : Viral Ejek Honorer Berobat Pakai BPJS, Karyawan PT Timah Resmi Dipecat
Sementara pihak sekolah menyebut bahwa kejadian ini murni akibat kesalahan sistem. Namun, karena perdebatan yang semakin memanas, salah satu guru akhirnya menggebrak meja sebagai bentuk reaksi terhadap kondisi tersebut.
“Itu pertemuan berdiskusi, yang satu (pihak murid) memang sangat berharap mendapatkan jawaban, yang mungkin menurut dia belum (tercerahkan) sehingga terjadi seperti (guru gebrak meja) itu,” ujar Nur.
Kepala sekolah menyebut bahwa insiden ini hanyalah bentuk miskomunikasi antara guru dan siswa. Ia juga menekankan bahwa sang guru tidak memiliki niatan buruk terhadap para muridnya, melainkan hanya ingin memberikan pemahaman lebih dalam tentang situasi yang terjadi.
“Saya yakin ini hanya miskomunikasi, yang gebrak meja juga saya yakin enggak ada niatan seperti itu, saya yakin itu hanya saking tanggung jawabnya dia sebagai penanggung jawab untuk menyukseskan anak-anak sehingga muncullah hal seperti ini,” tambahnya.
Baca juga : Prabowo Subianto Sindir Menteri ‘Dablek’, Isyaratkan Reshuffle dalam Waktu Dekat?
Namun, pihak sekolah tetap menegur sang guru atas tindakannya. Nur juga menegaskan bahwa segala bentuk kekerasan dalam dunia pendidikan, baik fisik maupun verbal, tidak dapat dibenarkan.
“Memang harus sebagai pembelajaran, hal seperti itu memang tidak diperkenankan dalam dunia pendidikan, di manapun bullying itu harus kita hentikan, kekerasan dalam bentuk apapun walaupun yang hanya verbal juga harus kita hilangkan,” tegasnya.
Peringatan Tentang UU ITE dan Etika Digital
Selain menyoroti insiden tersebut, Nur juga mengingatkan siswa untuk berhati-hati dalam membagikan informasi di media sosial. Menurutnya, generasi muda saat ini seringkali mengunggah berbagai peristiwa tanpa mempertimbangkan privasi dan konsekuensi hukum, termasuk Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).
“Begitu juga anak-anak, kenapa jadi seperti itu, karena anak-anak ini Gen Z, apapun yang terjadi inginnya semua di-up, padahal apapun itu kan tidak bisa semua langsung di-up karena harus ada privasi apalagi ada UU ITE. Makanya pembelajaran untuk anak-anak juga pembelajaran untuk pendidik harus sama-sama hati-hati,” kata Nur.
Puluhan siswa MAN 1 Lamongan yang terancam tak bisa mengikuti SNBP, pihak sekolah meminta mereka untuk tetap tenang. Nur menegaskan bahwa masih ada jalur lain yang dapat ditempuh agar mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi yang menjadi incaran.
“Kami sampaikan ke anak-anak, bahwa rezeki sampean tidak lewat jalur ini, nak, nanti lewat jalur UTBK (Ujian Tulis Berbasis Komputer) ada SPAN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional),” pungkasnya.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini