×
image

Kebijakan LPG 3 Kg Bahlil Telan Korban, Nenek Yonih Meninggal Dunia Usai Antre Gas di Pangkalan

  • image
  • By Shandi March

  • 05 Feb 2025

Makam nenek Yonih yang meninggal dunia usai mengantre LPG 3 kg. (Foto:X @bacotetangga__)

Makam nenek Yonih yang meninggal dunia usai mengantre LPG 3 kg. (Foto:X @bacotetangga__)


LBJ - Kelangkaan LPG 3 kg akibat kebijakan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, kembali menelan korban. Seorang nenek bernama Yonih di Tangerang Selatan, Senin (3/2/2025) dilaporkan meninggal dunia setelah berjalan kaki sejauh satu kilometer untuk mendapatkan tabung gas subsidi tersebut.

Nenek Yonih, seorang penjual nasi uduk, harus menempuh jarak jauh demi membeli LPG 3 kg yang kini hanya bisa didapatkan di pangkalan resmi.

Nenek Yonih merupakan warga kawasan jalan Beringin, Pamulang Barat, Kecamatan Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Keputusan pemerintah untuk menghapus pengecer dinilai sebagai upaya menekan harga dan memastikan subsidi tepat sasaran. Namun, kebijakan ini justru menyulitkan masyarakat kecil, terutama bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan.

Baca juga : Momen Miris! Warga Serbu Mobil Pengangkut Gas LPG 3 Kg, Cuma di Era Prabowo?

Peristiwa tragis ini pertama kali diungkap oleh akun Twitter @heraloebss pada 5 Februari 2025. Dalam unggahan tersebut, terlihat makam Nenek Yonih dikunjungi oleh dua pria yang tampak berduka.

"Ibu penjual nasi uduk yang meninggal saat antre LPG 3 kg berhasil membawa 2 tabung gas melon setelah berjam-jam ikut mengantre," tulis akun tersebut.

Tewas Karena Kelelahan dan Riwayat Penyakit

Menurut informasi yang dibagikan oleh akun Twitter @bacottetangga__ pada 4 Februari 2025, Nenek Yonih yang berusia 62 tahun harus berjalan sejauh satu kilometer untuk sampai ke pangkalan LPG.

Baca juga : Pembelian Gas 3 Kg di Jakarta Wajib Pakai KTP, Begini Caranya

"Umur 62 dipaksa berjalan sejauh 1 km," tulis akun tersebut.

Nenek Yonih diketahui memiliki riwayat darah tinggi. Perjalanan jauh dan antrean panjang membuatnya kelelahan hingga akhirnya meninggal dunia.

Sejumlah elemen masyarakat mendesak pemerintah untuk mengevaluasi kembali kebijakan penghapusan pengecer LPG 3 kg. Mereka menilai keputusan ini memberatkan rakyat kecil yang bergantung pada tabung gas subsidi untuk keperluan sehari-hari.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post