×
image

Siswa SMPN 7 Mojokerto Tewas Terseret Ombak, Keluarga Tolak Damai dengan Sekolah

  • image
  • By Shandi March

  • 31 Jan 2025

Sebanyak 13 wisatawan pelajar asal SMPN 7 Mojokerto terseret ombak saat bermain air dalam kegiatan outing class di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta pada Selasa (28/1). (FotoX@MS_NOBODY_REAL)

Sebanyak 13 wisatawan pelajar asal SMPN 7 Mojokerto terseret ombak saat bermain air dalam kegiatan outing class di Pantai Drini, Gunungkidul, Yogyakarta pada Selasa (28/1). (FotoX@MS_NOBODY_REAL)


LBJ – Kasus tewasnya siswa SMPN 7 Mojokerto akibat terseret ombak di Pantai Drini masih terus menjadi sorotan. Insiden yang terjadi dalam kegiatan outing class itu kini berbuntut panjang setelah pihak sekolah mencoba menawarkan perdamaian kepada keluarga korban.

Kabar mengenai upaya perdamaian ini mencuat setelah akun X @heraloebss membagikan video berdurasi 1 menit 19 detik pada 31 Januari 2025. Dalam video tersebut, terlihat perwakilan SMPN 7 Mojokerto mendatangi kediaman keluarga Malvein Yusuf Adh Dhuqa, orang tua dari siswa yang menjadi korban.

Dalam pertemuan itu, pihak sekolah menyodorkan sebuah surat bermaterai tiga lembar kepada keluarga korban. Isi surat tersebut meminta keluarga untuk tidak melanjutkan kasus ini ke jalur hukum dan menganggapnya sebagai kecelakaan.

Namun, permintaan itu langsung ditolak mentah-mentah oleh orang tua korban. Merasa tak dihargai dalam kondisi berduka, keluarga korban pun merobek surat tersebut.

Baca juga : Kepala Desa Kohod Diperiksa KKP, Kasus Pagar Laut Tangerang Makin Panas

Keluarga Korban Tidak Merestui Keikutsertaan Anaknya

Fakta lain yang mencuat dalam kasus ini adalah keluarga korban ternyata sejak awal tidak mengizinkan sang anak mengikuti outing class ke Yogyakarta. Alasannya karena cuaca yang ekstrem dan biaya yang dinilai cukup mahal.

"Ibu korban mengaku sempat tidak mengizinkan putranya mengikuti outing class yang digelar SMPN 7 Kota Mojokerto, sebab ia melihat kondisi cuaca ekstrem saat ini dan biaya outing class ke Yogyakarta yang mencapai Rp500.000. Kami disodori surat, disuruh baca dan diminta tanda tangan secepatnya. Akhirnya kami robek karena emosi, kami masih berduka," lanjut cuitan tersebut.

Baca juga : Baku Tembak Polisi vs Begal di Lampung, Begini Aksi Bripka Agus Simanjuntak!

Hingga kini, kasus ini masih menuai perhatian publik. Cuitan terkait upaya damai dari pihak sekolah telah disaksikan lebih dari 6.121 pengguna X. Banyak warganet yang mengecam tindakan tersebut dan mendukung keluarga korban untuk terus memperjuangkan keadilan.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post