Korban Jiwa di Gaza Meningkat, Puluhan Jasad Ditemukan di Reruntuhan
By Cecep Mahmud
21 Jan 2025
Otoritas kesehatan Palestina memperkirakan puluhan ribu jasad terkubur di bangunan yang hancur. (Foto X/@MiMMe5)
LBJ - Jumlah korban tewas di Gaza terus meningkat. Warga Palestina menemukan puluhan jasad terkubur di reruntuhan akibat konflik yang berkepanjangan. Gencatan senjata yang berlangsung dua hari terakhir memberi kesempatan untuk menemukan korban.
Otoritas kesehatan menyatakan lebih dari 47.000 warga Palestina tewas. Sebagian besar korban adalah wanita dan anak-anak.
Mahmoud Basal, juru bicara Layanan Darurat Sipil Palestina, mengungkapkan, "Kami memperkirakan ada 10.000 jasad terkubur di bangunan yang hancur."
Baca juga: 90 Tahanan Palestina Dibebaskan, Disambut Meriah di Ramallah
Selain itu, 2.840 mayat telah mencair dan hilang tanpa jejak.
Di Kota Rafah, 97 jasad ditemukan sejak gencatan senjata berlaku.
Mohamed Gomaa, warga yang kehilangan keluarga, berkata, "Ini bukan seperti gempa bumi atau banjir. Yang terjadi adalah perang pemusnahan."
Meski bantuan mulai mengalir ke Gaza, kerusakan yang terjadi membuat banyak penduduk kehilangan tempat tinggal.
“Tingkat kehancurannya sangat mengejutkan,” lanjut Gomaa.
Baca juga: Hamas Bebaskan 3 Tawanan Israel, Awal Baru Gencatan Senjata Gaza
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyebut pembersihan 50 juta ton puing di Gaza dapat memakan waktu hingga 21 tahun. Biaya diperkirakan mencapai $1,2 miliar.
Gencatan senjata membawa sedikit harapan. Sebanyak 630 truk bantuan memasuki Gaza, membawa kebutuhan dasar seperti makanan dan obat-obatan.
"Harga-harga turun, perang berakhir, dan barang-barang mulai masuk," ujar Aya Mohammad-Zaki, seorang pengungsi Gaza.
Namun, insiden kekerasan masih terjadi. Dua warga Palestina dilaporkan tewas di Rafah akibat tembakan penembak jitu Israel. Delapan lainnya, termasuk anak-anak, mengalami luka-luka.
Konflik ini meninggalkan kehancuran fisik dan psikologis yang mendalam. Upaya rekonstruksi diperkirakan akan berlangsung selama beberapa dekade, sementara situasi kemanusiaan tetap kritis.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini