Detik-Detik Dramatis Penangkapan Presiden Korsel: Tangga, Barikade, dan Perlawanan
By Cecep Mahmud
15 Jan 2025
Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dibawa ke Kantor Investigasi Kejahatan Pejabat Tinggi (CIO) atas tuduhan pemberontakan dan penyalahgunaan kekuasaan. (X/@clayjar)
LBJ - Penangkapan Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan, Yoon Suk-yeol, berlangsung dramatis pada Rabu (15/1) pagi. Penyidik dari Badan Investigasi Korupsi Pejabat Tinggi (CIO) harus melewati tiga lapis barikade dan bahkan menggunakan tangga untuk masuk ke kompleks kediaman presiden.
Penyidik tiba di kediaman presiden di Hannam-dong, pusat kota Seoul, pada pukul 4.20 pagi waktu setempat. Mereka membawa surat perintah resmi untuk menangkap Yoon terkait penyelidikan pemberlakuan darurat militer bulan lalu. Operasi ini melibatkan sekitar 3.000 petugas polisi.
"Kami telah berjanji untuk mengambil tindakan lebih tegas," kata juru bicara tim investigasi gabungan yang terdiri dari CIO, polisi, dan unit investigasi kementerian pertahanan.
Baca juga: Presiden Korea Selatan Ditangkap: Penyelidikan Deklarasi Darurat Militer
Pada awalnya, penyidik dihalangi oleh Pasukan Keamanan Presiden (PSS), yang membangun barikade menggunakan kendaraan dan penjaga. Mereka juga menghadapi perlawanan dari anggota parlemen Partai Kekuatan Rakyat (PPP) dan pengacara Yoon di pintu masuk kompleks. Beberapa penyidik bahkan mencari akses alternatif melalui jalur pendakian terdekat.
Untuk melewati barikade, penyidik harus menggunakan tangga untuk memanjat bus yang menghalangi jalan. Setelah dua setengah jam berhadapan dengan staf keamanan, penyidik berhasil melewati tiga lapis barikade pada pukul 7.30 pagi.
Pada pukul 8.15 pagi, tim penyidik mencapai pos penjagaan terakhir. Dengan bantuan kepala staf kepresidenan Chung Jin-suk dan pengacara Yoon, mereka akhirnya diizinkan masuk. Beberapa saat kemudian, Yoon Suk-yeol dibawa ke kantor pusat CIO untuk diperiksa.
Baca juga: Gencatan Senjata di Gaza Hampir Tuntas, Negosiasi Memasuki Tahap Akhir
Pengadilan Distrik Barat Seoul sebelumnya mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Yoon Suk-yeol. Ia diduga mengabaikan tiga panggilan untuk hadir dalam pemeriksaan terkait upayanya yang gagal memberlakukan darurat militer pada 3 Desember.
Surat perintah tersebut diberikan perpanjangan hingga 21 Januari setelah upaya pertama penangkapan pada awal bulan ini gagal.
Kerumunan besar, terdiri dari sekitar 6.500 pendukung Yoon, berkumpul di luar kompleks kediaman. Polisi memperingatkan bahwa setiap upaya untuk menghalangi penegakan hukum akan berujung pada penangkapan.
"Ini bukan penegakan hukum yang adil," kata pengacara Yoon, Yun Gap-geun, yang menyebut upaya ini sebagai tindakan "ilegal".
Bentrok kecil sempat terjadi antara penyidik dan pendukung Yoon. Seorang wanita paruh baya yang terjatuh saat kericuhan segera mendapatkan perawatan dari petugas pemadam kebakaran di lokasi.***
Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini