×
image

Serangan Israel ke Gaza Meningkat, Rumah Sakit Alami Krisis

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 09 Jan 2025

Anak korban serangan Israel tiba di rumah sakit Al Aqsa setelah serangan udara Israel di Deir el-Balah, Jalur Gaza tengah. (X/@DaysOf_Pal)

Anak korban serangan Israel tiba di rumah sakit Al Aqsa setelah serangan udara Israel di Deir el-Balah, Jalur Gaza tengah. (X/@DaysOf_Pal)


LBJ - Serangan udara Israel kembali mengguncang Gaza pada Rabu (8/1), menewaskan sedikitnya 46 warga Palestina. Serangan ini sebagian besar terkonsentrasi di Kota Gaza dan sekitarnya, menyebabkan kerusakan parah di wilayah padat penduduk.

“Serangan udara meningkat sejak dini hari tadi,” ujar Tareq Abu Azzoum, jurnalis Al Jazeera di Deir el-Balah. Ia menambahkan bahwa beberapa fasilitas penting, termasuk sekolah pengungsi, juga menjadi target serangan.

Di tengah situasi ini, layanan kesehatan di Gaza berada di ambang kehancuran. Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya terkena tembakan langsung.

Rawya Taboura, seorang perawat di rumah sakit itu, mengatakan, “Kami tidak dapat menerima bantuan karena sulitnya koordinasi dan situasi di luar rumah sakit.”

Baca juga: Pembantaian Perempuan dan Anak dalam Serangan Terbaru Israel

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, tiga rumah sakit besar di wilayah utara telah berhenti beroperasi. Rumah Sakit Nasser di Khan Younis bahkan mengumumkan penutupan total akibat kekurangan bahan bakar.

Kondisi Warga Semakin Memprihatinkan

Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) menyatakan kondisi di Gaza semakin memburuk, terutama bagi keluarga yang mengungsi di tenda darurat tanpa perlindungan dari cuaca dingin. UNICEF melaporkan, sedikitnya 74 anak tewas akibat serangan dan paparan cuaca ekstrem sejak awal tahun.

Upaya Gencatan Senjata Terus Dilakukan

Di tengah situasi genting ini, mediator dari Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat terus berupaya mengamankan gencatan senjata. Namun, kesepakatan belum tercapai karena kedua pihak saling menyalahkan atas kegagalan perundingan.

“Kami mendekati kesepakatan,” ujar Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di Paris. Namun, ia mengakui bahwa tantangan besar masih harus diatasi.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post