LBJ - Polemik terkait nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang masuk dalam daftar pemimpin terkorup 2024 versi Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP) mencuri perhatian banyak pihak. Salah satunya, Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia, yang menyatakan ketidaksepakatannya terhadap laporan tersebut.

Bahlil menegaskan bahwa selama menjabat, Presiden Jokowi tidak pernah terlibat dalam kasus hukum yang bisa merusak integritasnya.

"Bagaimana mau sepakat? Emang ada apa dengan urusan-urusan hukum beliau? Kan enggak ada apa-apa. Pak Presiden Jokowi dalam menjalankan pemerintahan emang ada kasus apa?" ujar Bahlil dengan tegas dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (3/1).

Menurut Bahlil, penilaian OCCRP yang menyertakan Jokowi dalam daftar pemimpin terkorup sangatlah tidak beralasan dan tiba-tiba.

Baca juga : OCCRP Klarifikasi Penentuan Jokowi Tokoh Paling Korupsi, Bukan Berdasarkan Voting Publik

"Emang ada apa? Masa tiba-tiba dikasih berita begitu?" lanjutnya, menunjukkan keheranannya terhadap laporan yang dianggap tidak berdasar.

OCCRP Tak Punya Bukti yang Jelas

Lebih lanjut, Bahlil menyatakan bahwa ia tidak akan terlalu memusingkan laporan tersebut karena dianggap tidak memiliki bukti yang kuat.

"Saya enggak ngerti juga lembaga itu ya. Dan mohon maaf, masa negara kita diatur negara lain atau lembaga lain. Buktinya kan enggak ada sesuatu yang diberitakan lembaga itu. Jadi saya enggak terlalu pusing," tegas Bahlil, yang juga menjabat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Baca juga :Daftar Pemimpin Paling Korup 2024 Versi OCCRP: Bashar Al Assad Tertinggi

Sebagai informasi, OCCRP adalah lembaga swadaya masyarakat yang dikenal dengan laporan-laporan investigasi berbasis jurnalistik.

Pada akhir tahun 2024, lembaga ini mempublikasikan daftar tokoh terkorup dunia, di mana Jokowi menempati posisi kedua setelah Presiden Suriah Bashar al-Assad.***

Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini