×
image

Kotak Hitam Jeju Air Dikirim ke AS untuk Ungkap Penyebab Kecelakaan Tragis

  • image
  • By Cecep Mahmud

  • 01 Jan 2025

Kotak hitam pesawat Jeju Air akan dikirim ke Amerika Serikat untuk analisis mendalam. (X/@theinformant_x)

Kotak hitam pesawat Jeju Air akan dikirim ke Amerika Serikat untuk analisis mendalam. (X/@theinformant_x)


LBJ - Kotak hitam pesawat Jeju Air yang mengalami kecelakaan tragis di Korea Selatan akan dikirim ke Amerika Serikat untuk analisis lebih lanjut. Langkah ini diambil karena perekam data penerbangan mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki di dalam negeri. Penyelidikan difokuskan pada roda pendaratan dan faktor mekanis lainnya.

Pesawat Jeju Air dengan nomor penerbangan 2216 membawa 181 penumpang dari Thailand pada Minggu (29/12/2024). Pesawat tersebut mengalami masalah saat pendaratan darurat di Bandara Muan, Korea Selatan. Setelah mengeluarkan panggilan darurat, pesawat menabrak penghalang beton di ujung landasan dan terbakar hebat.

Kecelakaan ini menewaskan 179 orang, dengan hanya dua pramugari yang berhasil selamat. Insiden ini menjadi salah satu bencana penerbangan paling mematikan di Korea Selatan.

Penyelidikan melibatkan berbagai pihak, termasuk otoritas penerbangan Korea Selatan, Badan Keselamatan Transportasi Nasional Amerika Serikat (National Transportation Safety Board), serta tim teknis dari Boeing.

Baca juga: Tragedi Jeju Air: 179 Orang Tewas dan Dua Insiden Kecelakaan Beruntun

Wakil Menteri Penerbangan Sipil Korea Selatan, Joo Jong-wan, menyampaikan bahwa salah satu bagian dari kotak hitam, yaitu flight data recorder (FDR), mengalami kerusakan yang signifikan.

"Perekam data penerbangan yang rusak dianggap tidak dapat dipulihkan untuk ekstraksi data di dalam negeri," ujar Joo Jong-wan dalam pernyataannya.

Kotak hitam pesawat Jeju Air akan dikirim ke Amerika Serikat untuk analisis mendalam. Langkah ini diambil karena fasilitas di Korea Selatan dianggap tidak mampu menangani kerusakan parah pada FDR.

Analisis akan dilakukan dengan kerja sama bersama Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (National Transportation Safety Board).

"Disepakati hari ini untuk membawanya ke Amerika Serikat untuk dianalisis bekerja sama dengan Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS," tambah Joo Jong-wan.

Keputusan untuk mengirim kotak hitam ke Amerika Serikat diambil pada Rabu (1/1/2025). Saat ini, tim penyelidik sedang mempersiapkan pengiriman untuk memastikan data yang ada di dalam kotak hitam dapat diakses dengan baik.

Sementara itu, cockpit voice recorder (CVR) atau perekam suara kokpit sudah berhasil diekstraksi. Data awal dari CVR sedang diubah ke dalam format audio untuk mendengarkan komunikasi terakhir antara pilot dan kru di dalam pesawat.

Baca juga: Pesawat Super Air Jet Tergelincir di Bandara Weda Bay

Direktur Jenderal Kebijakan Keselamatan Penerbangan, Yoo Kyeong-soo, menyatakan bahwa roda pendaratan menjadi salah satu fokus utama dalam penyelidikan.

"Inspeksi berfokus terutama pada roda pendaratan, yang gagal digunakan dengan benar dalam kasus ini," ujarnya.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa roda pendaratan sempat berfungsi dengan baik pada upaya pendaratan pertama, namun gagal saat upaya pendaratan kedua yang berujung pada kecelakaan.

Keluarga korban menghadapi masa-masa sulit karena proses identifikasi jenazah berjalan lambat. Kondisi jenazah yang rusak parah akibat kebakaran membuat identifikasi menjadi sangat kompleks dan memakan waktu lama.

Penjabat Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, menyatakan bahwa proses identifikasi sebagian besar telah selesai.

"Lebih banyak jenazah telah diserahkan kepada keluarga sehingga mereka dapat mengadakan pemakaman," ujarnya dalam rapat tanggap bencana.

Penyelidik dari Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Boeing akan terus bekerja sama untuk menganalisis kotak hitam dan struktur pesawat.

Presiden Choi menambahkan, "Analisis dan tinjauan menyeluruh terhadap struktur pesawat dan data kotak hitam akan mengungkap penyebab kecelakaan tersebut."

Sementara itu, inspeksi khusus terhadap armada Boeing 737-800 yang dioperasikan maskapai lokal akan terus dilakukan.

Keluarga korban berharap hasil investigasi dapat memberikan kejelasan mengenai penyebab pasti kecelakaan ini. Mereka juga mendesak transparansi penuh dari pihak berwenang dalam mengungkap fakta yang ada.

Pemerintah Korea Selatan berjanji akan bekerja sama dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan.***


Update Cepat, Info Lengkap! Join Whatsapp Channel Kami Klik Disini

Popular Post